Xiaoshan (ANTARA) -
Atlet yang akrab disapa Amel itu menyelesaikan perlombaan di peringkat keempat dengan total angkatan 261kg di saat duet Korea Selatan Park Hyejeong dan Son Younghee menjadi yang terkuat dengan meraih emas dan perak.
Park membukukan total angkatan 294kg; 125kg dari snatch dan 169kg dari clean & jerk, sedangkan Son membukukan total angkatan 283kg.
Sedangkan Duangaksorn Chaidee merebut perunggu untuk Thailand dengan total angkatan 275kg.
Peta persaingan kelas 87kg Asian Games tidak terlalu asing bagi Amel, hanya saja pemegang rekor dunia dan Asia Li Wenwen tidak tampil untuk membela tuan rumah.
"Memang sudah terlihat di startlist itu saya di nomor empat, sampai di final juga nomor empat," kata Amel ketika ditemui Antara.
Berangkat dari 105kg pada angkatan pertama snatch, Amel dengan mantap mengeksekusi seluruh target yang diberikan pelatih dan mendapatkan snatch terbaiknya 115kg pada angkatan ketiga.
Namun, hasil itu belum mampu membawa Amel naik dari posisi terakhir dari enam lifter yang berlaga di saat Park Hyejeong asal Korea menjadi yang terkuat dengan angkatan snatch 125kg menuju clean & jerk.
Pada upaya pertamanya di clean & jerk, Amel gagal mengeksekusi beban 145kg. Para penonton yang didominasi warga setempat bersorak "jia you" menyemangati lifter putri asal Aceh itu hingga mengangkat target beban itu dengan sempurna pada angkatan kedua.
Amel menambah barbel satu kilogram pada angkatan ketiga yang sukses ia eksekusi dan membawanya finis ke peringkat empat di bawah Thailand.
"Mungkin tadi tinggal sedikit tahan lagi, agak buru-buru tadi," kata Amel soal angkatannya yang gagal.
"Atmosfer di sini berbeda, di sini suportif sekali, bukan tuan rumahnya saja yang disemangati tapi semua atlet dari berbagai negara disemangati, seru sih," kata lifter yang pada Tokyo 2020 finis di peringkat kelima itu.
Pelatih tim angkat besi Indonesia Dirja Wihardja mengungkapkan bahwa Amel ditargetkan untuk menyalip lifter Thailand Chaidee.
Namun, pada awal bulan ini tim Indonesia baru saja menyelesaikan kiprahnya di kejuaraan dunia di Riyadh sehingga persiapan untuk Asian Games kurang optimal.
Ke depan, Amel akan berburu tiket Olimpiade pada Grand Prix di Qatar, Desember.
Amel masih berada di peringkat ke-11 dengan total angkatan 261kg.
"Otomatis harus mencapai 265kg atau 266kg, jadi lima kilogram lagi kami simpan untuk kejuaraan selanjutnya di Qatar," kata Dirja.
"Di latihan dia pernah mencapai beban itu, tinggal eksekusi saja. Kalau mau aman di angkatan 267kg itu di peringkat kedelapan.
"Intinya kami ingin tiket lebih banyak ke Olimpiade, tentunya di Asian Games ini sama nanti untuk perebutan tiket strateginya berbeda," ungkap sang pelatih.
Selain grand prix di Qatar pada akhir tahun, dua kesempatan kualifikasi terakhir ke Olimpiade adalah kejuaraan Asia di Uzbekistan pada Februari dan Piala Dunia di Phuket, Thailand pada April.
Berita Terkait
Nurul Akmal jadikan laga di Olimpiade Paris inspirasi untuk tingkatkan kemampuan
11 Agustus 2024 21:27
Pelatih pastikan lifter Nurul Akmal tampilkan kemampuan terbaiknya di Olimpiade Paris 2024
10 Agustus 2024 13:31
Jadwal Olimpiade Paris 2024: Nurul Akmal asa terakhir Merah Putih
9 Agustus 2024 19:14
Jadwal wakil Indonesia pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021
7 Desember 2021 08:31
Asian Para Games 2022 Hangzhou resmi ditutup, Indonesia finis di posisi keenam
28 Oktober 2023 21:03
Klasemen Asian Para Games 2022: Indonesia di peringkat enam dengan koleksi 95 medali
28 Oktober 2023 16:11
Leani/Khalimatus tutup perjuangan Para bulu tangkis dengan emas di Asian Para Games 2022
27 Oktober 2023 16:10
Asian Para Games 2022- Dheva/Hafizh tambah emas Para bulu tangkis untuk Indonesia
27 Oktober 2023 16:02