Pangkalpinang (ANTARA) - Sistem QRIS Babel (Bangka Belitung) ini telah diluncurkan pada Tahun 2019 dan 2022,Aplikasi QRIS ini merupakan aplikasi uang elektronik, dompet elektronik, atau mobile banking seperti BCA mobile, Sakuku, OVO, GoPay, DANA, Go Mobile, dan lainnya, yang semenjak diluncurkan sudah dapat digunakan bertransaksi di mana pun.
Pemanfaatan transaksi menggunakan teknologi digital ini tentunya sangat memudahkan bukannya hanya untuk pemerintah tapi juga Masyarakat yang mungkin takut membawa uang banyak karena dengan adanya QRIS, Masyarakat jadi mudah untuk melakukan pembayaran
ataupun transaksi.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat Pemanfaatan transaksi menggunakan teknologi digital ini tentunya sangat membantu pemerintah daerah dalam
mewujudkan smart city layanan transaksi menggunakan QRIS yang dikembangkan industri sistem pembayaran bersama Bank Indonesia pada Juni 2023 mencapai Rp38,76 miliar dengan jumlah 134.847 merchant dan 134.865 pengguna QRIS di Provinsi Kepulauan Babel.
Penggunaan QRIS di Babel didominasi oleh pelaku usaha mikro dan ini akan terus didorong, agar pelaku usaha mikro dapat semakin terhubung dengan produk dan layanan keuangan serta guna mewujudkan Kepulauan Babel yang luar biasa dan modern.
96 persen% pengguna QRIS adalah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), 117 ribu itu 96 persennya UMKM, nah itu memberikan kesempatan bagi UMKM untuk terdigitalisasi sistem pembayarannya.
Usaha Mikro mencapai Rp34,57 miliar dengan pangsa 34,32 persen % dari total transaksi. Diikuti oleh Usaha Menengah dan Usaha Kecil masing-masing sebesar Rp28,11 miliar (pangsa 27,90 persen%) dan Rp22,67 miliar (pangsa 22,50 persen%).
Pemanfaatan teknologi ini juga mendorong sektor lain untuk berkembang, diantaranya pariwisata. Sektor pariwisata yang terkait langsung dengan usaha mikro diharapkan menjadi penyumbang devisa sekaligus tulang punggung perekonomian nasional, termasuk bagi Kepulauan Babel.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik ( BPS ), nilai ekonomi sektor pariwisata yang tercermin dari penyediaan akomodasi pada triwulan I - 2023 tercatat sebesar Rp701 miliar atau hanya memberikan kontribusi sebesar 3,07 persen % terhadap perekonomian Babel.
Hal tersebut membuat Pj Gubernur Suganda menginginkan promosi masif daerah wisata potensial yang salah satunya melalui pemanfaatan teknologi dan kemudahan transaksi agar memberikan dampak yang lebih besar terhadap perekonomian daerah.
Meningkatnya transaksi QRIS di Bangka Belitung didukung oleh peningkatan jumlah merchant QRIS mencapai 143.575 dan total pengguna QRIS sebesar 155.917, dengan total penambahan pengguna baru QRIS pada triwulan III 2023 mencapai 21.052. Berdasarkan kategori merchant atau pedagang, Babel didominasi oleh Usaha Mikro dengan jumlah merchant QRIS mencapai 84.564 dengan pangsa 58,90 persen dari total merchant QRIS.
Saat ini implementasi QRIS di Bangka Belitung terus meluas dengan jumlah toko (merchant) sebanyak 117.472 atau meningkat 66 % dibandingkan tahun lalu.
Peningkatan itu sebagian besar 96% merupakan pelaku UMKM, demikian pula dari sisi masyarakat pengguna (user) QRIS meningkat hingga 77% dibandingkan tahun 2021.
Diikuti oleh merchant Usaha Kecil dan Usaha Menengah masing-masing sebesar 32.040 (pangsa 22,32 persen%) dan 22.899 (pangsa15,95 persen %). Sejalan dengan hal tersebut, transaksi QRIS juga didominasi oleh Usaha Mikro mencapai Rp34,57 miliar dengan pangsa 34,32 persen dari total transaksi.
Tumbuhnya transaksi QRIS ini di Babel didukung oleh perluasan merchant QRIS yang tercatat sebesar 134.847 merchant per Juli 2023. Jika dilihat berdasarkan jenisnya, merchant QRIS didominasi oleh Usaha Mikro yang tercatat sebesar 82.331 (share 61,06 persen%), diikuti oleh usaha Mikro yang tercatat sebesar 25.777 (share 19,11 persen) Kondisi ini menggambarkan QRIS sebagai kanal digital yang bersifat inklusif yang dapat digunakan oleh seluruh pelaku terutama usaha baik mikro maupun menengah ke atas. Hal ini sejalan dengan semangat membantu pelaku usaha mikro untuk mencapai inklusivitas keuangan yang semakin baik.
Pembayaran nontunai sistem QRIS ini telah diluncurkan pada 2019 dan 2022 ini telah ada penambahan baru pengguna QRIS 22.557 orang atau mengalami peningkatan 38 persen dibandingkan tahun sebelumnya. transaksi nontunai ini akan terus meningkat, seiring bertambahnya pengguna QRIS di Bangka Belitung ini.
QRIS ini menjadi salah satu yang akan mendorong terwujudnya smart city dan mudah-mudahan apa yang sudah digagas oleh Bank Indonesia (BI) akan mendorong semua sektor yang ada termasuk sektor pariwisata dan sektor ekonomi lainnya yang ada di Bangka Belitung, memang masih banyak hambatan, termasuk bagaimana kita mengatasi blank spot, namun perlu terus kita upayakan bagaimanapun juga, untuk mewujudkan Bangka Belitung ini menjadi provinsi yang luar biasa dan modern.
Dari sisi merchant atau pedagang sudah tumbuh tinggi, sehingga ke depan program yakni BI perlu dukungan perbankan, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk bagaimana mendorong masyarakat terbiasa bertransaksi non tunai dengan QRIS.
QRIS ini banyak manfaatnya baik untuk pedagang ataupun pembeli yang menggunakan transaksi QRIS ini. Misalnya dari sisi pedagang lebih mudah untuk melihat finansial dari QRIS ini. Kemudian dari sisi pengguna atau pembeli, QRIS ini bisa transaksi sekecil apapun, dan tidak perlu kembalian serta lebih higienis.
Tujuan utama pemberlakuan QRIS dalam sistem pembayaran di Indonesia adalah untuk meningkatkan efisiensi, mempercepat arus keuangan, dan memajukan UMKM sehingga pertumbuhan ekonomi bisa ikut terdorong. Keberadaan QRIS juga diharapkan membuat sistem pembayaran nontunai lebih praktis.
Dengan menggunakan QRIS, konsumen dapat melakukan pembayaran dari berbagai macam alat transaksi elektronik seperti, e-wallet, misalnya Dana, OVO, GoPay, ShopeePay, LinkAja, dan lain sebagainya. Mobile banking, hampir semua bank yang memiliki aplikasi di iOS maupun Android mendukung fasilitas ini.
Untuk memastikan keberlanjutan penyelenggaraan layanan transaksi pembayaran, Bank Indonesia telah menyesuaikan MDR QRIS pelaku Usaha Mikro sebesar 0,3 persen untuk nominal transaksi di atas Rp100.000. Namun, untuk transaksi QRIS bagi pelaku Usaha Mikro yang di bawah Rp100.000, MDR QRIS tetap sebesar 0 persen.
Penggunaan Uang Elektronik (UE) oleh masyarakat pada triwulan III 2023 kata Nurfadilah, mengalami pertumbuhan setelah menunjukkan tren perlambatan sejak awal tahun 2023.
Nominal transaksi Uang Elektronik (UE) pada periode laporan sebesar Rp446,89 miliar atau tumbuh 2,20 persen (yoy) dengan volume transaksi mencapai 3.138.540.
Hal tersebut sejalan dengan perluasan penggunaannya pada sektor transportasi, parkir, toko ritel dan juga didukung dengan adanya QRIS sebagai game changer.
Disini juga di jelaskan cara menggunakan QRIS TTM (Tanpa Tatap Muka) dengan cara Minta gambar QRIS dari merchant/toko, Simpan QRIS di galeri gawai, kemudian buka aplikasi pembayaran yang akan digunakan, pilih menu unggah, terus pilih QRIS yang akan di unggah, kemudian masukkan nominal pembayaran dan nama pedagang (pastikan telah sesuai), masukkan pin dan bayar.
*) Ana Natasa adalah Mahasiswa Universitas Bangka Belitung, Jurusan Bisnis Digital Fakultas Ekonomi dan Bisnis.