Deir Al Balah, Palestina (ANTARA) -
Dilansir Anadolu, Sabtu, akses ke pemakaman utama tertutup akibat agresi berkepanjangan memaksa penguburan dilakukan di kuburan massal darurat.
Sejumlah warga Palestina yang diwawancarai oleh Anadolu mengatakan kuburan-kuburan tersebut hanya sebagai pemakaman sementara sampai gencatan senjata kemanusiaan diumumkan atau permusuhan berhenti. Jenazah nantinya akan dipindahkan ke pemakaman resmi di kota-kota di Gaza.
Kepala Observatorium Euro-Mediterania untuk HAM, Rami Abdu, mengatakan timnya telah mendokumentasikan lebih dari 120 kuburan massal darurat di wilayah Jalur Gaza untuk menguburkan korban perang Israel yang sedang berlangsung.
Dalam pernyataan sebelumnya kepada Anadolu, Abdu mengatakan bahwa “orang-orang di Jalur Gaza terpaksa membuat kuburan massal darurat di lingkungan perumahan, halaman rumah, jalan-jalan, balai nikah, dan stadion olahraga, mengingat sulitnya mengakses pemakaman utama yang sudah ada.”
Abdu menjelaskan bahwa banyak keluarga yang memilih opsi ini karena “tidak mungkin mencapai pemakaman utama karena penutupan jalan, kerusakan infrastruktur, dan operasi serangan yang sedang berlangsung.”
Jurnalis Adham Al-Sharif, yang bekerja untuk sebuah surat kabar lokal di Kota Gaza, mengatakan bahwa karena semakin banyaknya korban tewas, rumah sakit menjadi penuh sesak, sehingga warga dan tenaga medis pun terpaksa menguburkan para martir di kuburan massal yang baru.
“Puluhan mayat tak dikenal di rumah sakit mulai membusuk seiring berjalannya waktu, mengeluarkan bau yang mengganggu pasien, korban luka, para pengungsi, dan staf medis," kata Al-Sharif.
"Satu-satunya solusi yang diberikan kepada staf medis dan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal di Kota Gaza sehubungan dengan serangan darat tentara Israel adalah dengan menemukan sebidang tanah kosong terdekat di mana para korban dapat dikuburkan," tambahnya.
Dia mengatakan bahwa seorang dokter bahkan mengambil inisiatif untuk menguburkan 120 korban yang meninggal dunia di sebidang tanah kosong milik seorang warga di kawasan Al-Daraj, sebelah timur Kota Gaza, dengan luas tidak lebih dari 500 meter persegi.
“Bahkan tanah ini, yang diubah menjadi kuburan para syuhada, tidak luput dari agresi (Israel). Tentara menargetkan bangunan-bangunan tempat tinggal di dekatnya, dan puing-puingnya berjatuhan di kuburan, mengubur beberapa syuhada di bawah reruntuhan dan di atas kuburan,” kata Al-Sharif.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Hamas serukan kemarahan dunia untuk hentikan genosida Israel di Gaza
29 November 2024 16:51
Semua negara Uni Eropa diwajibkan tangkap Netanyahu
29 November 2024 10:06
Hamas sebut sandera tewas di Gaza akibat gencarnya serangan Israel
24 November 2024 13:10
PBB keluhkan Israel yang hanya izinkan sepertiga bantuan masuk Gaza
23 November 2024 17:16
RI sesalkan gagalnya DK PBB sahkan resolusi gencatan senjata di Gaza
21 November 2024 22:12
Potret Timur Tengah: Pengungsi Palestina di Jalur Gaza bertahan hidup
18 November 2024 13:33
Paus Fransiskus desak penyelidikan atas genosida di jalur Gaza
18 November 2024 09:32