Prabowo ke Babel besok, EM Osykar imbau partai dan simpatisan jaga kondusifitas

Pangkalpinang (ANTARA) - Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengimbau partai politik dan koalisi pendukung calon presiden (Capres) 02 serta simpatisan untuk menjaga kondusifitas selama Prabowo Subianto ada di Babel.

Ketua Bawaslu Babel, EM Osykar mengatakan kedatangan Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto ke Babel pada Kamis (11/1) besok untuk meresmikan Rumah sakit DKT yang terletak di Kota Pangkalpinang.

Kedatangan Prabowo dan rombongan menggunakan pesawat Private Jet dan Charter Super Air Jet, akan take off dari Bandara Tanjung karang Lampung pukul 15.00 WIB, dan landing di Bandara Depati Amir Pangkalpinang Pukul 16.00 WIB, transit VIP room Bandara.

"Kami sudah berkoordinasi dengan BIN dan kedatangan Beliau sebagai Menhan untuk meresmikan Rumah sakit DKT," kata Ketua Bawaslu Babel, Osykar di Pangkalpinang, Rabu sore.

Selain masih menjabat sebagai Menhan RI, namun Prabowo Subianto adalah Ketua Umum Partai Gerindra dan Capres Nomor urut 02, namun kedatangan Prabowo ke Babel untuk peresmian Rumah sakit DKT dan disini Beliau sebagai Menhan RI.

"Oleh sebab itu kami mengimbau partai politik dan koalisi pendukung calon presiden (Capres) 02 serta simpatisan untuk menjaga kondusifitas karena aturannya sudah jelas kedatangan Beliau sebagai Menhan RI dan menggunakan fasilitas negara," terang Osykar.

Menurut Osykar hingga saat ini Bawaslu Babel belum menerima surat pemberitahuan terkait kedatangan Menhan RI Prabowo Subianto yang langsung untuk kampanye atau tidak.

"Untuk kampanye atau tidaknya kita belum terima suratnya. Namun jika Beliau berencana kampanye harus meminta izin dulu dan tidak boleh menggunakan atribut karena Beliau kesini menggunakan fasilitas negara," ujarnya.

Osykar menambahkan, unsur Forkopimda pasti akan menghadiri kegiatan tersebut dan Bawaslu Babel berharap semua Forkopimda maupun TNI, Polri dan ASN bersikap netral dan profesional.

"Kita harap mereka tetap profesional sesuai sumpah jabatan karena mereka ASN, TNI dan Polri harus netral," tutup Osykar.