Jakarta (ANTARA) -
"Indonesia hari ini berbeda dengan negara-negara seperti Amerika yang menggunakan konsep 'student loan'. Kalau hari ini, banyak rakyat Indonesia yang memang harus dibantu agar nanti pas lulus tidak memiliki bekal utang yang besar," kata Anies di Kampung Muka Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Senin.
Anies menyebut bukan dengan "student loan", karena rakyat miskin yang mendapat pekerjaan dengan gaji seperti wartawan, bisa kesulitan dalam melunasi seluruh utang pendidikannya dari awal kuliah hingga lulus.
"Baru lulus jadi wartawan, susah itu (lunasi student loan). Bayarnya kapan?" kata Anies.
Terkait penerapan "student loan" di Indonesia, Anies memandang itu suatu gejala yang timbul dari alokasi anggaran pendidikan dari pemerintah yang belum representatif terhadap kebutuhan pendidikan tinggi dalam menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar.
Maka, solusi yang ditawarkan Anies adalah membuat biaya penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar menjadi lebih terjangkau lewat intervensi anggaran dari pemerintah.
Sehingga beban universitas, beban institusi pendidikan tinggi dan beban orang tua tidak membesar.
Anies berkaca pada persoalan di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang didemo oleh mahasiswanya karena menggandeng lembaga keuangan bukan bank (LKBB) agar mahasiswa yang menunggak bisa mencicil uang kuliahnya.
"Menurut saya, penyelesaiannya harus pada akar masalahnya. Akar masalahnya adalah komitmen negara untuk investasi pada pendidikan," kata Anies.
Pasangan Anies-Muhaimin Iskandar dalam visi-misinya berjanji menaikkan subsidi pendidikan sehingga biaya kuliah bisa ditekan paling tidak jadi sepertiga dari yang dikenakan sekarang.
Anies mengatakan bantuan pendidikan tinggi untuk rakyat miskin yang tengah menyelesaikan studi perguruan tinggi itu merupakan wujud investasi negara pada pendidikan.
Anies belum merinci berapa besaran biaya yang akan dianggarkan untuk memberi bantuan pendidikan tinggi tersebut di Ancol, namun dia pernah berujar bahwa anggaran mendasar itu bisa diselesaikan terlebih dahulu sebelum mulai membangun Ibu Kota Negara (IKN) baru.
"Tetapi apakah hari ini urusan mendasar kita sudah diselesaikan? Ternyata, ada alokasi anggaran Rp400 triliun ke sana (IKN). Bayangkan kalau Rp400 triliun itu untuk guru honorer, untuk bangun sekolah, untuk uang kuliah, bisa lebih murah karena dialokasikan subsidi," kata Anies di Bengkulu, Rabu (6/12/2023).
Lebih lanjut, Anies menilai manfaat mengalokasikan investasi untuk mensubsidi biaya pendidikan akan dirasakan negara dalam waktu panjang.
Saat para pelajar dan mahasiswa itu mulai produktif bekerja, mereka akan meningkatkan perekonomian dan mendatangkan pemasukan baru bagi negara dari sektor pajak.
Berita Terkait
Cek fakta, artikel Cak Imin sodorkan nama Anies sebagai menteri
22 Oktober 2024 14:20
Rangkuman hoaks jelang pelantikan, Gibran mengundurkan diri hingga digantikan Anies
16 Oktober 2024 10:43
Prabowo Subianto resmikan partai baru besutan Anies Baswedan, benarkah?
3 Oktober 2024 08:31
Anies Baswedan: Saya dan Marissa pernah sama-sama kuliah di Amerika
2 Oktober 2024 15:25
Anies Baswedan kenang keteladanan Marissa Haque
2 Oktober 2024 11:15
Anies akan gantikan Gibran jadi wakil presiden, benarkah?
30 September 2024 19:22
Pendukung Anies Baswedan dukung Rido di Pilkada Jakarta
20 September 2024 16:11
Cek fakta, Anies dirikan partai dan bergabung dalam KIM Plus pada awal September 2024
12 September 2024 21:57