Pangkalpinang (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Lusje Anneke Tabalujan mengatakan harga cabai merah naik menjadi Rp70.000 dari Rp40.000 per kilogram, karena dipengaruhi biaya transportasi yang tinggi menjelang Imlek 2024.
"Harga cabai ini naik karena menggunakan transportasi udara yang juga mengalami kenaikan menjelang imlek tahun ini," kata Lusje Anneke Tabalujan usai sidak sembako di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Rabu sore.
Ia mengatakan selama ini distributor cabai merah ini mendapatkan pasokan dari Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, guna memenuhi kebutuhan cabai masyarakat menjelang Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 10 Februari 2024.
"Saat ini hanya cabai dan beras yang naik, sementara kebutuhan lainnya masih stabil," ujarnya.
Ia menyatakan stok cabai, beras dan kebutuhan pokok masyarakat lainnya masih cukup berlimpah, karena pasokan dari luar daerah masih berjalan lancar.
"Cabai ini naik pesawat udara, sehingga harganya mahal dan pedas," katanya.
Baca juga: Pj Wali Kota Pangkalpinang: Harga beras naik tinggi jelang Imlek
Ia mengimbau masyarakat dalam merayakan imlek tidak melakukan aksi borong dan memasak kebutuhan sesuai kebutuhan dalam menyambut tahun baru China ini.
"Masyarakat jangan masak makanan banyak-banyak, masak lah seperlunya saja," katanya.
Menurut dia kebiasaan masyarakat Bangka Belitung dalam merayakan hari besar keagamaan selalu memasak berbagai makanan secara berlebihan untuk disajikan kepada para tamu dan sanak famili dalam merayakan lebaran.
"Kami berharap masyarakat memasak seperlunya saja dalam merayakan hari besar keagamaan, agar Kota Pangkalpinang tidak mengalami inflasi tinggi," katanya.
Berita Terkait
Ini pesan Pj Gubernur Safrizal untuk Pj Wali Kota Budi Utama
31 Juli 2024 21:55
MTQH ke-XXXII tingkat kota Pangkalpinang resmi dibuka
24 Juli 2024 08:56
Pemkot Pangkalpinang tanam 700 pohon dukung program "Semarak Babel"
23 Juli 2024 20:14
Pj Wako Pangkalpinang beri motivasi ke siswa dan guru SMP Negeri 5
19 Juli 2024 20:29
Pj Wali Kota Pangkalpinang buka rakor percepatan penurunan stunting
16 Juli 2024 18:24