Jakarta (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa dia tidak akan mengirim bom dan peluru artileri ke Israel untuk menyerang kota Rafah di Gaza selatan yang menandai pertama kalinya dia mengkondisikan bantuan ke Israel.
Peringatan itu muncul setelah Israel memulai apa yang para pejabat AS sebut sebagai operasi terbatas untuk merebut titik perlintasan perbatasan Rafah dengan Mesir pada Selasa (7/5) setelah Hamas menyetujui proposal gencatan senjata.
“Saya tegaskan bahwa jika mereka pergi ke Rafah-mereka belum pergi ke Rafah-jika mereka pergi ke Rafah, saya tidak akan memasok senjata yang telah digunakan secara historis untuk menghadapi Rafah, untuk menghadapi kota-kota yang menangani masalah itu,” tambahnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya telah berjanji untuk melancarkan invasi darat ke kota tersebut dengan atau tanpa kesepakatan dengan Hamas.
Biden mengakui bahwa senjata AS telah digunakan untuk membunuh warga sipil di Gaza ketika ia mengeluarkan peringatan keras kepada Netanyahu untuk tidak melanjutkan rencananya untuk Rafah di mana sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina mencari perlindungan dibandingkan dengan populasi kota sebelum perang yang berjumlah lebih dari 200.000 jiwa.
“Warga sipil telah terbunuh di Gaza sebagai akibat dari bom-bom tersebut dan cara-cara lain yang mereka lakukan untuk menyerang pusat-pusat pemukiman,” kata Biden dalam kutipan wawancara eksklusif dengan jaringan televisi CNN, yang mengatakan bahwa yang dia maksud adalah bom seberat 2.000 pon.
Biden telah lama menolak seruan untuk memberikan dukungan militer AS kepada Israel, meskipun seruan tersebut semakin banyak datang dari anggota partainya sendiri. Dia menegaskan bahwa meskipun dia mengeluarkan peringatan tersebut, dia akan terus memastikan bahwa Tel Aviv memiliki senjata yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri.
“Kami akan terus memastikan Israel aman dalam hal Iron Dome dan kemampuan mereka menanggapi serangan yang terjadi di Timur Tengah baru-baru ini. Tetapi itu salah. Kami tidak akan memasok senjata dan peluru artileri,” ucapnya.
Lebih lanjut Biden mengatakan tindakan Israel di Rafah sejauh ini belum melewati @garis merah” apa pun yang akan mendorongnya merombak kebijakan di Gaza.
“Saya telah menjelaskan kepada Bibi dan kabinet perang: Mereka tidak akan mendapatkan dukungan kami, jika mereka benar-benar pergi ke pusat-pusat populasi ini,” tambahnya, mengacu pada nama panggilan Netanyahu.
Sumber : Anadolu
Berita Terkait
Lebanon-Israel sepakat akhiri konflik yang telah berlangsung setahun
27 November 2024 09:18
AS, Jepang, Korea Selatan lakukan pertemuan trilateral
16 November 2024 11:44
Biden janjikan transisi pemerintahan yang mulus kepada Trump
14 November 2024 08:11
Prabowo-Biden komitmen kemerdekaan Palestina bagian solusi dua negara
13 November 2024 14:29
RI-AS sepakat tingkatkan peluang dagang
13 November 2024 14:16
Prabowo-Biden tegaskan komitmen kerja sama pertahanan
13 November 2024 14:11
AS dukung Indonesia percepat studi kelayakan reaktor nuklir kecil
13 November 2024 14:05
AS dukung ketahanan pangan RI lewat penelitian AI hingga dialog
13 November 2024 13:49