Mentok, Babel (ANTARA) - Tim gabungan di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan pemeriksaan armada angkutan barang yang berada di kawasan Pelabuhan Tanjungkalian, Mentok, untuk mencegah peredaran barang ilegal.
"Kegiatan ini merupakan arahan Kapolres untuk mencegah penyelundupan barang ilegal, peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan gangguan keamanan dan ketertiban lainnya," kata Kepala Seksi Humas Polres Bangka Barat Ipda Ardianis di Mentok, Kamis.
Kegiatan pemeriksaan dan penegakan hukum terhadap aktivitas angkutan barang di Pelabuhan Tanjungkalian ini dilaksanakan secara berkala sejak pekan lalu, terakhir pada Rabu (29/5) sekita pukul 21.00 WIB dan direncanakan akan terus digelar hingga beberapa hari ke depan.
Kegiatan yang dipimpin Kepala Bagian Operasional Polres Bangka Barat ini diikuti para personel Polres, Polairud, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan Bangka Barat, Balai Karantina Pertanian Pangkalpinang Wilayah Kerja Pelabuhan Laut di Mentok dan lainnya.
Pada kegiatan itu, para petugas melaksanakan penertiban kendaraan angkutan barang yang datang dan berangkat dari pelabuhan tersebut.
"Kita lakukan pemeriksaan terhadap barang dan dokumen setiap kendaraan, juga kelengkapan para sopir armada tersebut," katanya.
Pada kegiatan ini, kata dia, petugas terpaksa melakukan penindakan hukum terhadap dua sopir yang terbukti melanggar aturan berlalu lintas yang selanjutnya diserahkan prosesnya kepada Satlantas Polres Bangka Barat untuk penerbitan bukti pelanggaran.
"Pada kegiatan itu kita tidak menemukan adanya muatan kendaraan logistik yang berisi barang ilegal," katanya.
Peningkatan pengawasan di Pelabuhan Tanjungkalian ini merupakan tindak lanjut temuan kasus penyelundupan sebanyak 1.500 bungkus rokok tanpa cukai yang ditemukan petugas pada Senin (27/5) pagi.
Kepala Bagian Operasional Polres Bangka Barat Kompol Surtan Sitorus mengatakan rokok tanpa cukai itu masuk dari Pelabuhan Tanjung Apiapi, Sumatera Selatan yang diangkut kendaraan menggunakan kapal feri.
"Kami akan terus melakukan pengawasan pelabuhan hingga beberapa hari ke depan untuk mencegah hal serupa terulang," katanya.