Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengajak masyarakat mengkonsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) guna mencegah dan mempercepat penurunan stunting di daerah itu.
"Dalam rangka mendukung program percepatan penurunan stunting oleh pemerintah daerah maka kampanye program mengkonsumsi pangan B2SA kami gencarkan kembali," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung, Destika Efenly di Tanjung Pandan, Minggu.
Menurut dia, pangan B2SA adalah pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman untuk dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan asupan gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Ia mengatakan, dalam mengkonsumsi pangan tidak boleh hanya asal kenyang saja dengan mengandalkan nasi namun harus beragam, bergizi, seimbang dan aman.
"Jadi kita tidak boleh mutlak makan nasi saja namun harus beragam ada sayuran, protein, karbohidrat, dan kalori namun harus seimbang," ujarnya.
Destika menambahkan, kampanye pangan B2SA sudah lama dilaksanakan namun belum maksimal diterapkan oleh masyarakat.
"Selama ini masyarakat kurang memahami apa yang namanya gizi seimbang kita hanya monoton karbohidrat saja yang penting kenyang namun protein dan kalori kadang sering terabaikan," katanya.
Padahal, lanjut Destika, pangan B2SA lokal sangat mudah ditemukan di lingkungan sekitar sehingga masyarakat cukup mengkombinasikan menu-menunya saja.
Ia mencontohkan, pangkal lokal B2SA tersebut seperti jagung, singkong, telur, dan buah-buahan lainnya.
"Sehingga tidak mutlak harus nasi namun protein dan gizi lainnya harus seimbang maka inilah yang dinamakan dengan pangan yang beragam tadi," ujarnya.
Ia berharap pola pikir masyarakat atau para ibu di daerah itu berubah dan tidak mengkonsumsi yang serba cepat saji (instan).
"Kendalanya saat ini memang para orang tua sekarang mikirnya yang cepat jadi atau serba instan, kalau orang-orang tua kita dulu tidak seperti sekarang," kata Destika.