Fikri mengaku sangat senang dapat memenangi laga melawan pasangan asal China tersebut yang berlangsung ketat.
Ia mengatakan selama gim ia dan Bagas sempat terkendala angin. Namun, berkat dukungan suporter yang memadati Istora GBK membuatnya dan Bagas dapat mengendalikan segala kondisi di lapangan untuk meraih kemenangan dan memperkecil pertemuannya dengan pasangan nomor 11 dunia itu menjadi 1-2.
"Pertama alhamdulillah diberikan kemenangan dan bermain dengan lancar. Pertandingannya dari set awal sampai set ketiga berjalan cukup ketat, kejar-kejaran poin, kami coba fokus saja di lapangan, berusaha semaksimal mungkin," kata Fikri setelah laga.
"Kendalanya ada di lapangan cukup berangin, kami harus cepat menyesuaikan, ada penontonnya banyak juga. Seru bergemuruh membuat kami menggembu-gebu makanya kita bisa kontrol di situ," tambahnya.
Sementara itu, Bagas mengatakan turnamen Indonesia Open merupakan ajang pembuktikan mereka setelah gagal lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Pebulu tangkis kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, itu mengatakan target terdekatnya adalah tampil di BWF World Tour Finals pada akhir tahun nanti.
Baca juga: Kalah di Indonesia Open 2024 tak surutkan motivasi Fajar/Rian
Baca juga: Setelah Indonesia Masters, Leo/Daniel ingin juara di Indonesia Open 2024
"Pastinya tetap jaga fokusnya, karena kita sempat kecewa gagal main di Olimpiade tapi itu tetap motivasi buat empat tahun kedepan, karena peluang pasti terbuka untuk kami berdua, tidak ada yang tidak mungkin tapi kami mencoba satu per satu," kata Bagas.
"Kan nanti akhir tahun ada WTF, kita berharap juga bisa masuk di WTF," tambahnya.
Pada babak 16 besar, Bagas/Fikri akan menghadapi pemenang laga antara pasangan Skotlandia Alexander Dunn/Adam Hall melawan pasangan Prancis Christo Popov/Toma Junior Popov yang bermain pada hari ini.
