Jogja, 5/10/1947 (ANTARA) -
Entah kekuatan sudah baik, entah belum baik, tiap2 serbuan dan agresi kolonial harus kita tangkis, harus kita tolak. Dan usaha ini telah kita djalankan, telah dibuktikan oleh Angkatan perang bersama2 segenap lapisan dan golongan Rakjat Indonesia".
Dalam pidato itu Panglima Besar mensitir tiga pokok jang dikemukakan oleh Panglima Tertinggi (Presiden), jaitu:
1. Kita harus geestelijk-weerbaar, artinja harus mempunjai ketahanan semangat, keuletan semangat.
2. Kita harus ekonomisch-weerbaar, artinja, harus mempunjai ketahanan atau keuletan ekonomi dan
3. Kita harus militair-weerbaar, artinja, mempunyai ketahanan dan keuletan pertahanan.
Panglima Besar mengemukakan pentingnja wisselworking ketiga sjarat itu. Pun beliau, serupa dengan Presiden didalam pidatonja, menjatakan bahwa tiga hal itu hanja dapat diusahakan oleh Rakjat Indonesia seluruhnja, termasuk pula Angkatan Perang jang mendjadi bagian daripada Rakjat.
"Djika tiga sifat itu kita pelihara bersama, betapa ganasnja musuh kita tidaklah ia akan dapat menerdjang barisan kita, barisan rakjat dengan tenteranja. Dengan mempunjai tiga sifat itu pastilah bangsa kita akan tahan berdjuang, berapa lamapun djuga. Dan dalam ketahanan lama inilah terletak kelemahan musuh kita jg mendatangkan tenteranja dengan menghabis-habiskan berdjuta2 rupiah seharinja. Djika tidak roboh terpukul oleh sendjata kita, pastilah ia akan roboh karena bangkrut", demikian Panglima Besar.
Sumber: Pusat Data dan Layanan Informasi ANTARA
ANTARA Doeloe
Pidato Panglima Besar Soedirman
Kamis, 6 Juni 2024 16:27 WIB