Paris (ANTARA) - Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak pengunduran diri Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal pada Senin (8/7) setelah partai yang berkuasa gagal mendapatkan suara mayoritas dalam pemilihan umum legislatif yang digelar lebih awal (snap legislative election), demikian dilaporkan kanal berita Prancis BFMTV.
Macron telah meminta Attal untuk tetap menduduki posisinya sebagai PM "untuk saat ini" guna menjamin stabilitas Prancis, ungkap BFMTV mengutip kantor kepresidenan Prancis, Elysee.
Dalam dua putaran pemilu legislatif yang digelar pada 30 Juni dan 7 Juli, koalisi sentris Macron menempati posisi kedua dengan 163 kursi, tertinggal dari aliansi partai sayap kiri, New Popular Front (NFP), yang memperoleh suara mayoritas relatif dengan 182 kursi di Majelis Nasional yang beranggotakan 577 orang
Presiden Prancis itu mengumumkan pembubaran Majelis Nasional pada 9 Juni dan menyerukan pemilu legislatif baru setelah koalisi Partai Renaissance yang dipimpinnya mengalami kekalahan telak dalam pemilu Parlemen Eropa.
Berita Terkait
Ribuan warga Prancis turun ke jalan, minta Macron dimakzulkan
22 September 2024 18:02
Sinyal cengkeraman sayap kanan menguat di Eropa
2 Juli 2024 09:24
Prabowo terima ucapan selamat dari Presiden Prancis
9 Maret 2024 11:41
Presiden Macron turun tangan minta para pemain Prancis temui suporter
20 Desember 2022 22:39
Presiden Rusia dan Prancis saling tuding soal keamanan PLTN Ukraina
12 September 2022 08:53
Mbappe: Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta dia tetap bersama PSG
7 September 2022 08:44
Macron dilantik sebagai presiden Prancis untuk masa jabatan kedua
7 Mei 2022 20:18
Prancis usir 231 tersangka ekstremis usai serangan terhadap guru
19 Oktober 2020 10:57