Jakarta (ANTARA) - Penyanyi rap asal Amerika Serikat, Wiz Khalifa, ditangkap karena kepemilikan ganja saat tampil dalam sebuah festival musik di Rumania pada akhir pekan.
The Hollywood Reporter pada Minggu (14/7) mengutip siaran pers dari jaksa penuntut anti-kejahatan terorganisasi Rumania, DIICOT, yang menyebutkan bahwa Khalifa punya lebih dari 18 gram ganja (narkoba berisiko) dan mengonsumsi ganja yang dijadikan rokok kretek di panggung selama resital dalam festival musik di Resor Costineti, daerah Constana.
"Kami tegaskan bahwa, selama seluruh proses pidana, orang-orang yang diselidiki memperoleh hak-hak prosedural dan jaminan yang diberikan oleh Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, serta praduga tak bersalah," demikian pernyataan jaksa dalam siaran pers tersebut.
Penggunaan ganja untuk keperluan rekreasional tergolong ilegal di Rumania, tempat Khalifa tampil dalam Festival Beach Please! pada Sabtu (13/7) malam waktu setempat.
Sebuah video yang beredar daring memperlihatkan penyanyi itu dikawal keluar dari tempat pertunjukan oleh pihak berwenang. Ia didakwa memiliki obat-obatan terlarang, tetapi kemudian dibebaskan dari tahanan.
Khalifa menyampaikan permintaan maaf melalui platform media sosial X menyusul kejadian itu, mengatakan bahwa dia tidak bermaksud tidak menghormati negara Rumania.
"Pertunjukan malam tadi luar biasa," tulis Khalifa di akun X.
"Saya tidak bermaksud tidak menghormati negara Rumania dengan menyalakannya di panggung. Mereka sangat hormat, dan membiarkan saya pergi. Saya akan segera kembali. Namun, tanpa menimbulkan masalah besar lain kali," katanya.
Berita Terkait
Kemlu konfirmasi penangkapan WNI yang coba bunuh lansia di Jepang
29 November 2024 22:50
Hamas serukan kemarahan dunia untuk hentikan genosida Israel di Gaza
29 November 2024 16:51
Australia sahkan larangan anak di bawah 16 tahun gunakan media sosial
29 November 2024 11:25
Semua negara Uni Eropa diwajibkan tangkap Netanyahu
29 November 2024 10:06
Lebanon tuduh Israel melanggar perjanjian gencatan senjata
29 November 2024 10:04
Rusia tawari Ukraina bertukar 630 tahanan perang
28 November 2024 10:42