Toboali, Bangka Selatan (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar lomba merangkai janur kuning pada kegiatan festival Kemilau Pesona Bangka Selatan di Sport Center Toboali, Rabu (24/7).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bangka Selatan, Elfan Rulyadi mengatakan lomba merangkai janur merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk melestarikan kebudayaan Janur yang ada dalam acara pernikahan.
"Janur kuning ini merupakan salah satu kebudayaan dan adat dalam acara pernikahan di Bangka Selatan yang harus kita lestarikan," katanya, Kamis (25/7).
Ia mengatakan, lomba merangkai janur untuk pertama kali dilakukan bekerja sama dengan Lembaga Adat Melayu (LAM) dan Dewan Kesenian Bangka Selatan.
"Kegiatan ini diikuti enam kelompok seniman Janur dari enam desa di Bangka Selatan dengan masing-masing kelompok tiga orang," ujarnya.
Elfan berharap lomba merangkai janur ini dapat menjadi motivasi desa-desa yang lainnya untuk melestarikan kembali kebudayaan Janur Kuning dalam acara pernikahan.
"Setiap desa memiliki ciri khas masing-masing dalam merangkai janur. Kami berharap kedepannya seluruh desa dapat mengikuti kegiatan ini agar kebudayaan Janur Kuning dalam acara pernikahan terus dilestarikan," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk memeriahkan kegiatan Festival Kemilau Pesona Bangka Selatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar berbagai kegiatan seperti lomba merangkai janur.
"Ada tiga kegiatan yang kami lakukan pada kegiatan Kemilau Pesona ini mulai dari lomba balas pantun, lomba merangkai janur dan pemilihan putra putri Kebudayaan Bangka Selatan," ujarnya.
Salah satu peserta, Ateng Rosyadi mengaku sangat senang dengan adanya lomba merangkai janur yang merupakan kebudayaan di Bangka Selatan pada acara pernikahan.
"Kegiatan ini bukan hanya sekedar untuk meramaikan saja, tapi melestarikan kembali kebudayaan Janur Kuning yang ada dalam acara pernikahan," ujarnya.
Ia berharap melalui lomba ini dapat memotivasi para generasi muda Bangka Selatan untuk belajar cara merangkai janur agar kebudayaan ini dapat terus dilestarikan.
"Kami berharap kepada anak-anak muda di Bangka Selatan untuk menggiatkan pembuatan janur ini, agar kebudayaan ini bisa terus dilestarikan dan tidak tergerus dengan zaman modernisasi," ujarnya.