Toboali, Bangka Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar gerakan pangan murah untuk menjaga stabilitas pasokan pangan dan harga serta pengendalian inflasi daerah, Senin (15/12).
Gerakan pangan murah yang digelar di kawasan Simpang Lima Toboali tersebut mendapat antusias dari masyarakat setempat untuk mendapatkan harga pangan dengan harga yang terjangkau.
Wakil Bupati Bangka Selatan Debby Vita Dewi mengatakan, gerakan pangan murah ini dilakukan sebagai upaya pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pangan di Kabupaten Bangka Selatan.
"Kita bersama dengan dinas terkait dan juga Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menggelar gerakan pangan murah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pangan jelang Natal dan tahun baru 2026 (Nataru)," katanya.
Ia mengatakan, dalam gerakan pangan murah tersebut, pihaknya bekerja sama dengan beberapa distributor seperti Bulog, petani Desa Rias dan juga distributor bumbu dapur.
"Berbagai macam kebutuhan pokok yang disiapkan seperti beras, minyak goreng, gula, cabai, bawang dan bahan pokok lainnya," ujarnya.
Dalam gerakan pangan murah tersebut, pihaknya menyiapkan sebanyak 1,75 ton beras SPHP, 2 ton beras Rias Makmur, 50 kilogram beras premiu, 72 bungkus minyak goreng.
"Untuk harga sendiri lebih murah jika dibanding dengan harga di pasar seperti beras SPHP Rp59.000 perlima kilogram, beras Rias Makmur Rp50.000, dan beras premium Rp70.000," ujarnya.
Kemudian untuk bawang putih Rp30.000, Cabai besar Rp80.000, bawang merah Rp40.000, minyak goreng Rp18.500, dan gula PSM Rp18 ribu.
Ia berharap gerakan pangan murah ini dapat membantu masyarakat di daerah tersebut mendapatkan bahan pokok dengan harga yang terjangkau.
"Semoga gerakan pangan murah ini dapat membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau dan juga untuk menjaga inflasi," ujarnya.
