Pangkalpinang (ANTARA) - Pj Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama bersama seluruh Kepala Daerah di Indonesia diundang Presiden RI, Joko Widodo untuk menghadiri dan mendengarkan arahan presiden di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur pada Selasa (13/8) mendatang.
Budi mengaku bangga karena bisa menjadi salah satu tamu yang diundang langsung oleh Presiden RI dan perdana mengunjungi IKN. Pertemuan tersebut dalam rangka memperkenalkan IKN kepada seluruh kepala daerah yang ada di Indonesia dan mendengarkan arahan langsung Presiden terkait HUT ke-79 RI.
“Merinding artinya karena saya juga dari bawah ya sampai dengan berada di posisi ini pun sudah lebih dari bersyukur istilahnya apalagi menerima undangan itu kan presiden mengundang dan tidak boleh diwakilkan kecuali sakit. Artinya ini adalah kesempatan pertama kita melihat presiden Walaupun saya sudah dua kali ke istana berkat dari juara lomba, tapi kan beda yang menandatangani juga beda kalau sekarang kan memang betul-betul presiden jadi siapa tahu bisa berjumpa dan bisa selfie minimal,” ungkapnya usai mengikuti Rapat Persiapan Pertemuan bersama Presiden RI di Ibu Kota Nusantara, Kamis (8/8/2024) secara virtual.
Ia menjelaskan bahwa tidak ada persiapan khusus dalam kunjungan perdananya ini. Rencananya akan berangkat pada Senin (12/8) dan langsung melakukan pertemuan bersama presiden esok harinya yakni pada Selasa (13/8) pukul 09.00 WIB.
“Perginya cuma berdua bersama dengan ajudan karena ini kan cepat ya jadi sore (setelah pertemuan) langsung bertolak kita langsung ke Jakarta, tunggu sebentar di Jakarta kita pagi langsung pulang lagi karena saya masih harus berkonsolidasi di internal biar cepat dan berakhir satu bulan ini selesai semuanya kunjungan-kunjungan ke internal jadi supaya saya bisa mengambil kebijakan untuk persiapan anggaran 2025,” jelas Budi Utama.
Terkait pindahnya ibu kota ke IKN, Budi menyatakan sangat mendukung kebijakan tersebut. Sebab menurutnya pembangunan IKN pasti telah melewati berbagai pertimbangan yang tentunya diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia ke depan.
“Presiden RI tentunya pasti sudah punya pikiran besar untuk IKN itu sendiri. Kan tidak sembarang juga untuk pindah ibukota negara artinya sudah dipikirkan ke depannya 5 hingga 20 tahun. Kalau hal-hal yang baru tidak mungkin langsung jadi mungkin bertahap, tetapi bagaimanapun kita tetap support dukung,” katanya.