Bangkok (Antara Babel) - Sebanyak 21 kasus penularan Zika telah
dikonfirmasi di Bangkok tengah, termasuk pada seorang wanita hamil yang
telah melahirkan tanpa cacat, kementerian kesehatan publik Thailand
mengatakan pada Minggu.
Para penduduk di ibu kota Thailand didesak untuk tidak panik
setelah kasus itu dikonfirmasi di wilayah Sathorn di kota itu, yang
merupakan sebuah lokasi pasar besar dalam lingkungan ekspatriat kota itu
dan menjadi bagian dari wilayah bisnis ibu kota.
"Dari sebanyak 21 kasus yang telah dikonfirmasi di wilayah Sathorn
terdapat seorang wanita hamil yang telah pulih dan berhasil menjalani
persalinan tanpa halangan," juru bicara Kementerian Kesehatan Publik
Suwannachai Wattanayingcharoenchai mengatakan kepada wartawan Reuters
melalui telepon.
"Ibu dan bayi yang lahir selamat," ujarnya, menambahkan bahwa suami
wanita hamil itu belakangan ini baru kembali dari Singapura.
Thailand pertama kali mencatat penularan Zika pada 2012 dan Pihak
Berwenang Metropolitan Bangkok melaksanakan pengujian rutin terhadap
virus itu.
Kasus baru dari Thailand itu menyusul adanya konfirmasi dari
Malaysia pada Rabu terkait kasus Zika pertama mereka terhadap seorang
wanita hamil, seorang wanita berusia 27 tahun yang tinggal di kota
bagian selatan dekat Singapura.
Singapura melaporkan kasus penularan Zika setempat mereka pada 27
Agustus lalu dan jumlah penularan telah meningkat menjadi lebih dari 300
orang sejak saat itu.
Penularan Zika terhadap para wanita hamil telah terbukti
menyebabkan mikrosepalus, sebuah kecacatan lahit dimana bayi lahir
dengan ukuran kepala dan orak yang kecil, dengan sejumlah kecacatan orak
lainnya.
Suwannachai mengatakan bahwa 30 orang wanita hamil yang terkena
Zika sedang dalam pemantauan di Thailand. Sejauh ini, enam di antaranya
telah melahirkan tanpa adanya kecacatan lahir atau gejala lainnya.
Sebanyak 16 dari 76 provinsi yang ada di Thailand telah
mengkonfirmasi sejumlah kasus Zika sejak Januari tahun ini, menurut
kementerian kesehatan, namun belum ada kecacatan lahir maupun kematian
yang dilaporkan.
"Tidak ada kematian atau pun kecacatan sejauh ini, jadi saya
mendesak saudara dan saudari kami untuk tidak panik," ujar Suwannachai.
Meskipun mikrosepalus biasanya terdeteksi pada saat akhir bulan
kedua dan awal bulan ketiga kehamilan, itu dapat dideteksi saat 18
hingga 20 minggu masa kehamilan, menurut Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.
Thailand Temukan 21 Kasus Zika di Bangkok
Minggu, 11 September 2016 15:55 WIB