Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyalurkan bantuan sarana budidaya perikanan air tawar kepada 15 kelompok budidaya ikan (Pokdakan) dan empat kelompok pengolah dan pemasar hasil perikanan (Poklahsar).
"Bantuan sarana pendukung pengembangan perikanan budi daya tentu saja untuk mendorong peningkatan produksi," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Sabtu.
Pemkab Bangka Tengah menyalurkan sarana budidaya perikanan berupa mesin pengolah ikan dan sejumlah alat pendukung untuk pengembangan kolam ikan budi daya.
"Kami terus berupaya memberikan stimulus kepada para pembudidaya dan hilirisasinya juga mampu menghasilkan produk olahan dari budidaya ikan itu sendiri," ujar Algafry.
Menurut Algafry, potensi produksi sub sektor perikanan budidaya yang ada di Bangka Tengah cukup tinggi, sehingga dapat menjadi fokus pengembangan dan diharapkan mampu menghasilkan usaha budidaya ikan yang berkelanjutan.
"Kita memiliki potensi yang cukup besar dengan adanya 131 kelompok pembudidaya ikan dan terdiri dari 1.196 orang pembudidaya. Tentu ini jumlah yang cukup besar untuk menggerakan sektor budidaya ikan untuk peningkatan ekonomi kita," katanya.
Algafry mengatakan, pengembangan budidaya ikan air tawar dapat memberikan andil dan berkontribusi untuk pengendalian inflasi, terutama substitusi protein hewani yang bersumber dari ikan ketika musim paceklik atau saat nelayan tidak dapat melaut.
"Apalagi sekarang ini usaha perikanan budi daya memiliki prospek yang sangat baik, seiring tingginya permintaan pasar," ujarnya.
Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah Imam Soehadi mengatakan dukungan melalui bantuan saran yang diberikan kepada Pokdakan dan Poklahsar dapat menumbuhkan budidaya ikan air tawar yang tidak hanya kuat dalam produksi tetapi juga mapan pada hilirisasi produknya.
Selain menyalurkan bantuan, Pemkab Bangka Tengah juga memberikan penerapan konsep digital farming kepada sub sektor budidaya ikan dengan mengimplementasikan penggunaan mesin autofeeder yang bekerja sama dengan perusahaan startup di bidang perikanan.
"Kita juga sudah mengenalkan dan akan menerapkan penggunaan mesin autofeeder, sehingga pembudidaya dapat memberikan pakan ikan secara otomatis kapan dan dimana saja dengan memanfaatkan teknologi dalam sektor perikanan," jelas Imam.