Jakarta (ANTARA) - Agus Gumiwang Kartasasmita terpilih untuk mengisi jabatan sebagai Menteri Perindustrian dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian," kata Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu.
Agus, politisi Partai Golkar itu juga merupakan Menteri Perindustrian pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Ia juga merupakan tokoh yang diundang Prabowo ke kediaman pribadi Presiden ke-8 RI di Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, dan juga Hambalang, Bogor, saat pemilihan calon menteri awal pekan ini.
"Ada penugasan dari Bapak Presiden Terpilih terkait posisi tersebut (menteri), tetapi menurut saya, lebih baik jika Bapak Presiden Terpilih yang mengumumkannya pada waktunya," ujar Agus seusai bertemu Prabowo, Senin (14/10).
Setelah bertemu Prabowo pada awal pekan ini, Agus juga menjelaskan bahwa Prabowo menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen per tahun, yang harus dicapai melalui kontribusi dalam berbagai sektor.
"Itu akan menjadi fokus dari setiap kementerian untuk berkontribusi mencapai target tersebut," tegas Agus Gumiwang Kartasasmita.
Agus lahir pada 3 Januari 1969 di Jakarta dan merupakan putra dari Ginandjar Kartasasmita, seorang tokoh politik senior Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri di era orde baru.
Dengan latar belakang keluarga yang kuat di dunia politik, Agus Gumiwang tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan atmosfer pemerintahan dan kebijakan publik.
Sebagai Menteri Perindustrian di era Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Agus Gumiwang Kartasasmita memimpin upaya untuk memperkuat industri 4.0 di Indonesia, yang mencakup pengembangan teknologi dan digitalisasi di sektor industri.
Salah satu program prioritasnya adalah Making Indonesia 4.0, yang bertujuan untuk membawa Indonesia menjadi salah satu dari 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia melalui penguatan sektor manufaktur berbasis teknologi.
Agus juga berupaya meningkatkan daya saing industri nasional di pasar global dengan mendorong hilirisasi industri dan pemanfaatan sumber daya alam secara optimal. Langkah ini penting untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada ekspor bahan mentah dan mendorong nilai tambah di dalam negeri.