Jakarta (ANTARA) -
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Ridwan Kamil dan Suswono memproklamirkan satu agama Islam saja utk DKJ. Cagub dan Cawagub ini jelas2 bukan orang Indonesia, karena tidak terapkan Pancasila. Seharusnya mereka kampanye di Arab atau daerah Yaman, Hamas, Hisbullah, Houti.”
Namun, benarkah Ridwan Kamil-Suswono proklamirkan Jakarta jadi satu agama yaitu Islam?
Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran, terdapat tautan artikel Tempo yang berjudul “Janji Kampanye untuk Satu Agama Saja di Pilkada Jakarta Jadi Sorotan”. Dalam artikel tersebut, The Indonesian Institute (TII) mengomentari janji kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta, yang terkesan ekslusif untuk satu golongan agama saja.
Peneliti Bidang Politik di TII, Felia Primaresti mengkritik Program Magrib Mengaji yang dikampanyekan pasangan tersebut dianggap Felia tidak menjangkau banyak golongan masyarakat di Jakarta, sebab hanya eksklusif untuk masyarakat beragama Islam saja.
Ridwan Kamil dalam Instagram resminya membantah akan menjadikan Jakarta sebagai wilayah satu agama. Dalam unggahan videonya, ia menjelaskan program Magrib Mengaji merupakan program dari Gubernur sebelumnya yakni Anies Baswedan. Ridwan Kamil mendapatkan aspirasi dari warga untuk menjalankan kembali program tersebut dan ia akan melakukan perbaikan juga membuat program setara untuk agama lain.
Ridwan Kamil juga menyebutkan ia akan melanjutkan program Gubernur Jakarta sebelumnya Basuki Tjahaja Purnama yaitu mengumrahkan dan menghajikan marbot masjid. Ia juga bertekad untuk melanjutkan dan memperbaiki program tersebut menjadi lebih baik juga membuat program serupa untuk agama lain.
Sebelumnya, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) optimistis "Gerakan Maghrib Mengaji" yang diperkenalkannya bisa menekan kenakalan remaja, seperti tawuran, geng motor, dan penyalahgunaan narkoba.
"Targetnya menjadikan masjid sebagai safe house (rumah aman) bagi remaja agar tidak terjerumus dalam kenakalan. Sekarang ini banyak sekali, terutama anak-anak muda, melakukan tawuran dan narkoba," kata Sekretaris Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Basri Baco, dilansir dari ANTARA.
Selain itu, Maghrib Mengaji juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan guru ngaji, karena para guru ngaji tersebut, nantinya akan diberi honor yang dianggarkan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta.
Dalam unggahan artikel Tempo juga tidak ada narasi Ridwan Kamil memproklamirkan satu agama untuk Jakarta. Sehingga, klaim tersebut merupakan tidak beralasan.