Gaza (ANTARA) - Sayap militer dari kelompok perlawanan Palestina Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan kendaraan militer Israel yang berada di kamp pengungsi di Jabalia, Gaza utara.
"Kami menargetkan kendaraan pengangkut personel Zionis dan dua buldoser militer D9 dengan perangkat peledak di sekitar pemakaman timur di sebelah timur Jabalia," kata mereka dalam sebuah pernyataan di Telegram, Minggu (27/10).
Selain itu, pejuang Al-Qassam turut menargetkan tank Merkava 4 Israel dengan perangkat peledak Shawaz di dekat stasiun Al-Nathr di kamp pengungsi Jabalia.
Serangan darat dan pemboman tentara Israel terus berlanjut di seluruh Gaza utara saat pasukan tersebut berupaya memaksa warga Palestina untuk mengungsi.
Tentara Israel telah melanjutkan serangan dahsyat di Jalur Gaza sejak serangan Hamas tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Hampir 43.000 orang telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 100.500 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel di Gaza telah membuat hampir seluruh populasi di wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung yang menyebabkan kekurangan parah terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
Sumber : Anadolu
Berita Terkait
Hamas siarkan pesan dari sandera warga negara Israel-AS untuk Trump
1 Desember 2024 18:48
Warga Palestina harapkan gencatan senjata juga terjadi di Gaza
30 November 2024 19:06
Hamas serukan kemarahan dunia untuk hentikan genosida Israel di Gaza
29 November 2024 16:51
Semua negara Uni Eropa diwajibkan tangkap Netanyahu
29 November 2024 10:06
Hamas sebut sandera tewas di Gaza akibat gencarnya serangan Israel
24 November 2024 13:10
PBB keluhkan Israel yang hanya izinkan sepertiga bantuan masuk Gaza
23 November 2024 17:16
RI sesalkan gagalnya DK PBB sahkan resolusi gencatan senjata di Gaza
21 November 2024 22:12
Potret Timur Tengah: Pengungsi Palestina di Jalur Gaza bertahan hidup
18 November 2024 13:33