Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Dinas Perikanan Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengimbau nelayan di daerah itu mewaspadai terjadinya gelombang tinggi saat turun melaut sehingga membahayakan faktor keselamatan.
"Kami mengimbau nelayan untuk mewaspadai gelombang tinggi saat turun melaut yang dapat mengancam keselamatan mereka," kata Kepala Dinas Perikanan Belitung, Firdaus Zamri di Tanjungpandan, Selasa.
Menurut dia, berdasarkan informasi yang dikeluarkan oleh BMKG, tinggi gelombang di wilayah perairan setempat berkisar 0,5 - 1,25 meter.
"Gelombang memang dalam kategori sedang namun saat ini faktor cuaca tidak menentu dan cepat berubah-ubah sehingga kondisi ini harus diwaspadai oleh para nelayan," ujarnya.
Ia mengatakan, faktor gelombang tinggi dan angin kencang ini dapat membahayakan keselamatan para nelayan saat turun melaut.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya mengimbau nelayan di daerah itu tidak memaksakan diri untuk turun melaut saat cuaca buruk, apalagi nelayan Belitung mayoritas merupakan nelayan kecil dengan armada kapal di bawah 5 GT.
"Dari sekitar 4.000 armada kapal nelayan di Belitung 80 persen diantaranya adalah armada di bawah 5 GT," katanya.
Ia menjelaskan, nelayan Belitung biasanya melakukan aktivitas penangkapan ikan atau melaut dalam satu hari (one day fishing) dengan jarak sekitar 8-10 mil laut.
Namun ada juga nelayan yang nekat melaut dengan jarak 20 mil laut sehingga apabila kondisi gelombang tinggi tentunya ini sangat membahayakan keselamatan.
"Mereka biasanya paling lama tiga hari baru pulang melaut," ujarnya.
Ia mengimbau, nelayan dapat melengkapi alat keselamatan dan radio telekomunikasi di kapal mereka saat turun melaut.
"Apabila saat melaut menghadapi cuaca buruk kami imbau segera berlindung ke tempat yang aman," katanya.