Koba, Babel (ANTARA) - Organisasi masyarakat Milenial Bangka Tengah Keadilan (MBK), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang bergerak di bidang hukum, sosial dan pendidikan, merampungkan pembangunan gedung panti asuhan untuk menampung kalangan anak yatim piatu.
Ketua MBK Dairi di Koba, Selasa, mengatakan pembangunan gedung panti asuhan yang dimulai sejak 2020 itu memiliki luas 6x24 meter yang berlokasi di Desa Penyak, Kecamatan Koba.
"Kami menyiapkan tiga kamar, dua toilet, satu ruang tamu dan rumah ibu panti yang dibangun secara mandiri dan sumbangan masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini panti sudah bisa menampung kalangan anak yatim piatu dengan batas usia 0 hingga 15 tahun dengan beberapa syarat tertentu.
Dairi yang biasa disapa Bung Dodoy itu menyebutkan, cukup menyediakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan siap mengikuti segala aturan panti asuhan, maka dapat langsung tinggal di panti asuhan.
"Panti asuhan ini sudah rampung pembangunannya, hanya tinggal peresmian dan setelah itu bisa beroperasi mengasuh, mendidik dan melindungi para anak yatim piatu," ujarnya.
Panti asuhan kata dia merupakan lembaga sosial yang dirancang untuk memberikan perlindungan, pengasuhan dan pendidikan kepada anak-anak yatim piatu, anak-anak terlantar atau mereka yang tidak mendapatkan pengasuhan dari orang tua.
Panti asuhan memiliki peran penting dalam mendukung kesejahteraan sosial, terutama bagi anak-anak yang kehilangan orang tua atau yang hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit.
Dodoi menjelaskan setidaknya ada beberapa peran panti asuhan dalam memberikan perlindungan sosial terhadap kalangan yatim piatu di antaranya memberikan tempat tinggal yang aman, pendidikan dan pembinaan karakter, pemenuhan kebutuhan dasar, dukungan psikologis dan emosional serta penghubung dengan masyarakat.
"Atas dasar itu, maka membangun panti merupakan bagian dari misi terbesar kami untuk memastikan anak-anak yatim piatu dapat tumbuh dengan layak dan memiliki masa depan yang cerah," ujarnya.