Jakarta (ANTARA) - Jamal Musiala bisa menjadi kunci Bayern Muenchen di Liga Champions musim ini ketika mereka juga akan menjadi tuan rumah laga final kompetisi antar klub terakbar di benua biru tersebut.
Dalam mencapai final, Bayern Muenchen akan menghadapi Celtic di Celtic Park pada pertandingan leg pertama playoff Liga Champions pada hari Kamis (13/2) pukul 03.00 WIB, untuk memastikan satu tiket terlebih dahulu ke babak 16 besar.
Sudah lama dikenal sebagai talenta menjanjikan dengan serangkaian keterampilan unik, Musiala kini tampil reguler untuk Bayern. Dengan masih berusia 21 tahun, Musiala telah membuktikan dirinya bersama Harry Kane sebagai dua penyerang paling produktif di Bayern.
Jika Bayern ingin menjadi tim pertama yang memenangkan Liga Champions di kandang mereka, Alianz Arena, sejak Inter Milan pada 1964/1965, Musiala akan menjadi tokoh kunci.
Di musim ini, di bawah asuhan Vincent Kompany, Musiala memadukan kreativitas dalam membangun serangan dengan kemampuan mencetak gol. Dengan 15 gol dalam 29 pertandingan di semua kompetisi musim ini, Musiala hanya terpaut satu angka dari pencapaian terbaiknya, yang dicapai pada musim 2022-23.
Gelandang yang dibesarkan di Inggris ini tidak hanya mencetak gol lebih banyak dari sebelumnya, tetapi gol-golnya juga tercipta di saat-saat krusial musim ini, sehingga menguntungkan timnya di Jerman dan Eropa, seperti halnya yang dilakukannya melawan St Pauli di liga dan Benfica di Liga Champions.
Di Dortmund pada bulan November, ia mencetak gol penyeimbang di fase akhir pertandingan, sementara ia masuk dari bangku cadangan dan mencetak dua gol penting melawan Heidenheim seminggu kemudian.
"Dia pria yang menyenangkan. Suka berada dalam suasana hati yang baik, menikmati sesuatu, sedikit tertawa," kata Serge Gnabry tentang Musiala, dikutip dari AFP, Selasa.
Celtic Park, di mana tuan rumah Celtic belum pernah kalah sejak Desember 2023, akan menjadi arena besar di pertandingan knockout Liga Champions pertama sejak 2012-2013.
Kunjungan terakhir The Bavarian di sana adalah pada November 2017 dimana mereka menang 2-1 atas tim tuan rumah. Saat itu, Musiala baru berusia 14 tahun.
Pelatih Bayern Vincent Kompany bermain di sana untuk Anderlecht ketika baru berusia 17 tahun dan menyebutnya sebagai "salah satu pertandingan tandang paling keras yang pernah saya jalani dalam karier saya".
Direktur olahraga Bayern Max Eberl mengatakan pada hari Jumat lalu bahwa kandang Celtic tersebut, kata dia, memiliki kekuatannya sendiri.
“Celtic adalah kekuatan di kandang sendiri, kami pergi ke sana dengan penuh rasa hormat dan kami tahu apa yang bisa dipancarkan stadion ini," kata Eberl.
"Ini dapat menghasilkan energi khusus. Kami harus tahu apa yang diharapkan, tim yang bagus dalam lingkungan yang sangat antusias," tutup dia.