Jakarta (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan puluhan ribu pekerja migran sektor perikanan yang bekerja di luar negeri tidak terdata atau ilegal.
"Mereka ini tidak terdata. Unprosedural," kata Menteri Karding saat audiensi dengan Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJ) di kantornya, Kamis, sebagaimana disampaikan keterangan resmi KP2MI yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Menteri Karding menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI), pekerja migran sektor perikanan yang terdata tercatat hanya 988 orang pada 2023, dan 677 orang pada awal 2025.
Mereka yang terdata ini merupakan bagian dari penempatan pekerja migran jalur kerja sama antarpemerintah atau G to G dengan Taiwan dan Korea Selatan, katanya.
Sementara mereka yang tidak terdata atau ilegal adalah yang tidak melalui penempatan kerja G to G. Sebagian besar bekerja di sektor perikanan di Taiwan, Italia dan Spanyol, katanya menambahkan.
Untuk itu, Menteri Karding memandang penting perbaikan tata kelola pekerja migran sektor perikanan, termasuk pekerja migran anak buah kapal (ABK).
"Dari Ocean Justice Initiative nantinya bisa membantu kami memperbaiki, terutama terkait tata kelola," katanya.
Perbaikan tata kelola pekerja migran sektor perikanan itu nantinya akan meliputi sisi penempatan, pelindungan, dan pelayanan untuk membangun ekosistem pekerja migran Indonesia yang sehat, katanya.
Tata kelola ini nantinya akan menyoroti peningkatan kuantitas dan kualitas pekerja migran Indonesia sesuai arahan presiden, kata Karding.
Upaya peningkatan kuantitas tersebut, lanjut dia, akan dibarengi dengan peningkatan kualitas calon pekerja migran Indonesia (CPMI) melalui pembekalan beragam pelatihan sehingga mereka yang dikirim kompeten dan mampu bersaing dengan pekerja sejenis dari negara-negara lain.
"Pelatihan sifatnya harus. Saya juga minta jam dan hari pelatihan ditambah agar pekerja migran yang dihasilkan betul-betul bagus," kata Menteri Karding.
Selain itu, menurut Karding, pihaknya juga telah banyak melakukan pendekatan ke banyak pihak di dalam dan luar negeri untuk memperbesar peluang kerja masyarakat Indonesia di luar negeri.