Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk menyerahkan rumah layak huni untuk membantu warga lanjut usia Sumiati (73) dan Dailim Kelurahan Jelitik Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat di lingkar tambang.
"PT Timah berharap bantuan ini dapat memberikan tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi lansia ini," kata Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan dalam memberikan bantuan rumah layak huni ini, PT Timah tidak hanya membangun baru, namun juga renovasi rumah tidak layak menjadi lebih baik. PT Timah juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dan aparat desa untuk memastikan penerima bantuan tepat sasaran.
"PT Timah terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di lingkar tambang ini," ujarnya.
Kasi PM Kesra KB dan PP di Kelurahan Jelitik Erfiana mengatakan kondisi rumah Sumiati sangat memperihatinkan sehingga mereka mengusulkan untuk memperbaiki rumah ini kepada pemerintah daerah.
"Rumah sebelumya sangat memperihatinkan dan tidak layak, bagian belakang sudah bocor dan atapnya sudah bolong-bolong, sememnya sudah pecah-pecah cukup berbahaya untuk mereka yang lansia," katanya.
Ia sangat bersyukur PT Timah bisa membantu memperbaiki rumah Sumiati karena memang sangat dibutuhkan.
"Pemerintah kelurahan telah mengajukan, tapi di Kabupaten Bangka untuk rumah layak huni daftar tunggunya juga sudah seribu lebih. Alhamdulillah PT Timah bisa bantu dengan cepat," katanya.
Sumiati (73) penerima bantuan rumah layak huni tidak henti-hentinya mengucap syukur saat rumahnya bisa diperbaiki dan menjadi tempat berteduh yang nyaman di masa tuanya dan ini berkat kepedulian PT Timah.
"Alhamdulillah, bersyukur sekali rumah kami dibantu oleh PT Timah jadi sebagus sekarang. Apalagi ini sudah selesai. Terima kasih PT Timah, semoga murah rezeki terus," katanya.
Ia menceritakan, suaminya yang bekerja sebagai pemulung dan pekerjaan serabutan lainnya membuat mereka kesulitan untuk memperbaiki rumah dan terpaksa harus bertahan dengan keadaan yang ada.
"Bapak pekerjaan mulung, tidak ada biaya kami untuk memperbaiki rumah hanya untuk makan sehari-hari. Sekarang Alhamdulillah rumah kami sudah aman dan nyaman," ujarnya.