Sungailiat (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memetakan wilayah rawan bencana guna mempermudah dalam melakukan pencegahan dan penanganan bencana alam.
"Pemetaan wilayah rawan bencana ini cukup penting supaya mempermudah kami melakukan pencegahan termasuk juga penanganan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangka Rusmansyah di Sungailiat, Selasa.
Berdasarkan data pemetaan, hampir di sebagian kecamatan di Kabupaten Bangka berpotensi terjadi bencana alam, seperti angin puting beliung dan banjir.
"Umumnya bencana alam yang terjadi pada saat musim penghujan seperti banjir dan angin puting beliung," katanya.
Dalam upaya pencegahan di daerah yang rawan banjir, pihaknya mengingatkan masyarakat setempat untuk memperhatikan saluran air dan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah desa.
Selama beberapa bulan terakhir, tercatat lima rumah warga rusak akibat diterpa angin kencang, yakni tiga unit rumah di Desa Jurung, Kecamatan Merawang dan dua unit di Desa Air Buluh, Kecamatan Mendo Barat.
Bencana banjir yang terjadi pada Senin (21/4) di di Desa Kace, Kecamatan Mendo Barat dan Desa Kimak, Kecamatan Merawang mengakibatkan total 50 lebih rumah warga terdampak. Banjir menyebabkan sebagian air masuk ke rumah warga.
"Saya minta ke semua warga, jika terjadi musibah bencana alam di lingkungan masing-masing segera melapor ke pemerintah desa setempat atau langsung ke pos BPBD Bangka guna segera mendapat pertolongan," kata dia.