Gaza (ANTARA) - Jumlah warga Palestina yang tewas di Gaza telah melampaui 54.000 orang sejak konflik pecah antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober 2023, demikian disampaikan otoritas kesehatan Gaza pada Selasa (27/5).
Selama 24 jam terakhir, 79 warga Palestina tewas dan 163 lainnya terluka akibat serangan Israel di berbagai daerah di Jalur Gaza, kata otoritas kesehatan dalam sebuah pernyataan pers. Data statistik tersebut tidak termasuk rumah sakit di Kegubernuran Gaza Utara karena sulitnya akses ke sana.
Otoritas itu mengindikasikan bahwa sejumlah korban tewas dan terluka masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang hancur atau di jalan-jalan karena penembakan masih berlangsung dan tidak ada koridor yang aman terus menghalangi upaya kru ambulans dan pertahanan sipil.
Sejak Israel melanjutkan kembali kampanye militernya yang kian intensif pada 18 Maret, sedikitnya 3.901 warga Palestina tewas dan 11.088 lainnya terluka, sehingga jumlah keseluruhan warga Palestina yang tewas di Gaza sejak perang dimulai pada Oktober 2023 mencapai 54.056 orang, dengan total korban luka sebanyak 123.129 orang.
Jalur Gaza mengalami kondisi kemanusiaan yang memprihatinkan di tengah kondisi keamanan yang memburuk dan operasi militer yang masih berlangsung, yang menghambat upaya bantuan dan akses ke populasi yang terdampak.
Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat pada Januari 2025. Namun, kesepakatan tersebut kandas dua bulan kemudian ketika operasi militer Israel kembali dilanjutkan di Jalur Gaza setelah tahap pertama kesepakatan itu berakhir dan kesepakatan tentang tahap kedua atau perpanjangannya tidak tercapai.