Pangkalpinang (ANTARA) - Tim Pencarian dan Pertolongan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan pencarian terhadap nenek Watri (75) yang diduga hilang di perkebunan Dusun Cit, Kabupaten Bangka.
"Kami lakukan pencarian setelah menerima informasi kejadian tentang hilangnya seorang nenek di perkebunan desa itu, nenek Watri memiliki riwayat medis menderita demensia (pikun)," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang I Made Oka Astawa di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan, nenek Watri sebelumnya diketahui pada Selasa (17/6) terakhir terlihat oleh warga sekitar pukul 17.00 WIB berjalan menuju perkebunan pada koordinat 1°45'52.1"S 106°01'34.9"E.
Korban diketahui sering berjalan dari rumah menuju jalan perkebunan dengan jarak 2 kilometer dari rumah korban. Pada aktivitas ini, biasanya nenek Watri selalu bisa pulang ke rumah atau ditemukan warga di jalan.
Namun, pada hari Selasa itu pada saat menantunya pulang ke rumah, nenek Watri tidak ditemukan berada di rumah, kemudian ia menerima informasi dari warga yang melihat nenek berjalan menuju perkebunan.
Mendengar hal itu, sang menantu berusaha mencari namun hingga keesokan harinya belum ditemukan, selanjutnya keluarga melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang untuk meminta bantuan pencarian.
Menerima informasi tersebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang memberangkatkan satu tim rescue USS Belinyu menuju lokasi kejadian. Bersama tim gabungan dari Babinkamtibmas, Satpol PP, BPBD Kabupaten Bangka, Laskar Sekaban dan keluarga bergegas melakukan pencarian.
"Pada proses ini kami juga mengerahkan tim drone menggunakan drone DJI Mavic untuk memudahkan proses pencarian karena drone ini mampu mendeteksi suhu tubuh manusia pada malam hari," katanya.
Upaya pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan dengan membagi menjadi dua regu dengan metode visual menyusuri jalan yang diduga dilewati korban sejauh lima kilometer.
Tim juga melakukan pencarian dengan pola ESAR tipe tiga seluas dua kilometer persegi, namun hingga sore hari tim SAR gabungan belum berhasil menemukan keberadaan nenek Watri.
Pencarian akan dilanjutkan malam hari dengan memanfaatkan drone thermal dan kondisi dingin di sekitar lokasi dengan harapan panas tubuh korban dapat terlihat melalui visual drone thermal.
"Sampai sore hari ini, upaya pencarian telah dimaksimalkan dengan menyusuri hutan-hutan yang ada di sekitar perkebunan. Semoga upaya pencarian terhadap korban dapat segera membuahkan hasil," katanya.