Jakarta (ANTARA) - Tandukan pelan dari pemuda berusia 22 tahun, Marcus Leonardo pada menit ke-112 sudah cukup untuk membuat Manchester City menderita sepanjang musim ini.
Aksi dari pemuda yang memperkuat Al-Hilal itu membuat The Citizens dipastikan angkat koper dari pagelaran Piala Dunia Antarklub 2025.
Manchester City mengakui ketangguhan satu-satunya wakil Asia yang tersisa, Al-Hilal setelah melalui drama perpanjangan waktu lewat skor 3-4 pada pertandingan babak 16 besar yang berlangsung di Stadion Camping World, Orlando, Amerika Serikat, Selasa pagi WIB.
Kekalahan ini juga memastikan tim asuhan Joseph "Pep" Guardiola itu untuk musim ini berstatus nirgelar setelah gagal total di kompetisi liga domestik, baik merebut trofi Liga Inggris, Piala FA, maupun Carabao Cup.
Setali tiga uang, kondisi mengenaskan juga dialami oleh Manchester City di kompetisi Eropa selepas gugur di babak play-off babak 16 besar usai dihajar Real Madrid.
Nasib sial
Kekalahan dari Al-Hilal menjadi sebuah nasib sial yang menimpa Erling Haaland dan kawan-kawan. Bagaimana tidak, Al-Hilal kini sedang memasuki masa transisi dengan pelatih baru Simone Inzaghi yang baru ditunjuk oleh klub yang bermarkas di kota Riyadh tersebut.
Ruben Neves dan kawan-kawan hanya melakukan persiapan beberapa hari saja di bawah asuhan Simone Inzaghi untuk gelaran turnamen ini.
Terlebih, Al-Hilal juga tak membawa top skor mereka musim ini yakni Aleksandar Mitrovic yang tengah dalam pemulihan cedera.
Namun, pertahanan yang solid sudah cukup untuk menghukum sepak bola menyerang Manchester City-nya Guardiola. Simone Inzaghi membuktikan hal tersebut.
Meski kebobolan tiga gol, nyatanya pertahanan kokoh dari ketangguhan penjaga gawang Yassine Bono bisa membuat penyerang-penyerang Manchester City mati kutu.
Dengan rerata gol yang dapat diekspektasikan mencapai 4,21, tak membuat Manchester City bisa tampil klinis di depan gawang.
Penjaga gawang asal Maroko tersebut menjadi momok bagi lini depan The Citizens dengan mengemas total 11 penyelamatan dari 14 tembakan gawang yang dihadapi.
Ketangguhan pertahanan Al-Hilal memang harus diberi acungan jempol setelah mampu mencatatkan 56 kemenangan duel serta 44 sapuan di area pertahanan.
Sementara itu, kondisi yang kontras diperlihatkan oleh Ruben Dias dan kawan-kawan pada laga kali ini.
Ederson Moraes hanya bisa menyelamatkan dua tembakan dari enam tembakan ke arah gawang yang dilancarkan oleh Al-Hilal.
Selain itu, koordinasi antar lini yang sering menjadi celah untuk dieksploitasi oleh pemain-pemain cepat Al-Hilal seperti Malcom dan Marcos Leonardo begitu kentara ditunjukkan oleh pertahanan The Sky Blues.
Kembalinya ruh permainan Manchester City yakni Rodri nyatanya masih bisa dimanfaatkan oleh Al-Hilal yang memang bermain solid dan jauh lebih rapi.
Kritikan Pep Guardiola
Empat hari yang lalu, Pep Guardiola melontarkan sebuah kritik pedas terkait dengan format baru Piala Dunia Antarklub musim ini.
Turnamen yang kini menggunakan format baru dengan diikuti total sebanyak 32 tim dari lima konfederasi, menurut Pep Guardiola merupakan turnamen yang tidak mempunyai daya pikat ataupun eksposure ke penonton.
"Mungkin setelah dua atau tiga hari dari turnamen ini berakhir, semuanya akan dilupakan," kata Pep Guardiola dikutip dari The Athletic.
Dalam konferensi pers jelang menghadapi Al-Hilal, Pep Guardiola kembali melayangkan komentar terkait padatnya jadwal yang harus dilalui timnya karena Piala Dunia Antarklub 2025.
Mantan pelatih Barcelona itu mengaku bahwa timnya kini mengalami kelelahan setelah sempat mengalami kendala yang sama pada kurun waktu November hingga Januari lalu.
"Pada November, Desember atau Januari itu seperti bencana (karena badai cedera di tim saya), kami begitu lelah dan Piala Dunia Antarklub sekarang menghancurkan semuanya," ucap Pep.
Dengan kritikan yang tajam sepertinya Pep tak terlalu berambisi untuk menjadi pelatih pertama yang bisa menjuarai format baru kompetisi yang direncanakan akan berlangsung setiap empat tahun sekali ini.
Di atas lapangan dan pergerakan bursa transfer menunjukkan bahwa klub asal Manchester ini tetap punya ambisi untuk mengangkat trofi ini.
Manchester City mempersiapkan turnamen ini dengan melakukan pergerakan transfer yang aktif dengan mendatangkan nama-nama seperti Tijjani Reijnders, Rayan Cherki, Rayan Ait-Nouri, dan Marcus Bettinelli yang menelan biaya 2,2 triliun Rupiah.
Piala Dunia Antarklub 2025 yang menjanjikan pendapatan besar tak ayal menjadi salah satu kesempatan untuk Manchester City bisa segera balik modal dan tak terendus pelanggaran financial fair play (FFP).
Sayangnya ambisi itu telah pupus ketika pekerjaan rumah Pep Guardiola dalam satu musim terakhir ini tak kunjung dapat diselesaikan yakni membereskan permasalahan transisi serta pertahanan tim yang kerap bisa dieksploitasi ketika menghadapi serangan balik cepat dari lawan.
Keluarnya Manchester City dari Piala Dunia Antarklub, menambah catatan negatif portofolio mentereng dari Pep Guardiola sebagai pelatih.
Pep yang merupakan pelatih dengan segudang trofi sangat langka dalam satu musim gagal mempersembahkan gelar untuk tim yang diasuhnya.
Terakhir kali pria Catalan itu gagal mendapatkan satu pun trofi dalam satu musim terjadi pada 2016/2017 silam. Kala itu, Pep Guardiola yang baru menjalani musim perdana bersama Manchester City gagal mempersembahkan satu pun trofi untuk publik Manchester.
Kegagalan di turnamen ini rasanya akan membuka jalan agar Manchester City kian aktif untuk memburu pemain pada bursa transfer musim panas ini. Dengan penutupan bursa transfer sampai 1 September mendatang, bukan tidak mungkin akan banyak pemain bintang yang diboyong menuju Etihad Stadium.