Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Bangka Belitung (Babel), akan mengikuti promosi potensi investasi daerah yang diikuti 33 provinsi se-Indonesia di Jakarta, Rabu (13/10).
"Kegiatan promosi potensi daerah ini merupakan kesempatan baik untuk menarik investor untuk mengelola potensi Sumber Daya Alam (SDA) di Babel yang saat ini belum terkelola dengan baik," ujar Kepala BKPMD Babel, Yan Megawandi di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menjelaskan, kegiatan promosi potensi investasi daerah ini diselenggarakan oleh BKM Jakarta yang diikuti calon investor nasional dan internasional dan asosiasi perusahaan asing lainnya.
"Pada ajang promosi nanti, kami menawarkan potensi investasi seperti potensi pengelolaan hasil perkebunan, pertambangan, peternakan, perikanan, jasa dan lainnya," ujarnya.
Ia mengatakan, luas wilayah Bangka Belitung mencapai 81.725,14 km2, dengan luas daratan lebih kurang 16.424,14 km2 atau 20,10 persen dari total wilayah dan luas laut kurang lebih 65.301 km2 atau 79,90 persen dari total wilayah Bangka Belitung.
"Potensi investasi yang cukup besar yaitu potensi sumberdaya perikanan tangkap, budidaya ikan air tawar, payau dan rumput laut karena secara geografis Babel dikelilingi lautan dan selat," ujarnya.
Potensi sumberdaya perikanan tangkap di perairan Babel dengan luas areal 65.301 km2 sebesar 499.500 ton per tahun dengan nilai ekonomis Rp2.497.500.000.000. Jenis ikan dominan yaitu tenggiri, tongkol, kembung, layang, selar, tembang, kakap, kerapu, bawal hitam, bawal putih, kerisi, ekor kuning, udang windu, dan udang putih.
Sementara itu, Bangka Belitung dengan panjang pantai 1.200 km dan 251 buah pulau-pulau kecil merupakan wilayah yang cocok untuk usaha budidaya laut seperti ikan kerapu, teripang, rumput laut dan kerang-kerangan. Luas areal untuk budidaya laut adalah seluas 120.000 Ha dengan potensi produksi 1.200.000 ton.
"Peluang investasi lainnya pada sektor perikanan dan kelautan yaitu industri pakan, industri bioteknologi, pabrik pengolahan, industri tepung ikan, industri galangan dan industri pembuatan alat tangkap ikan," ujarnya.
Selain itu, kata dia, potensi investasi pertanian dan perkebunan cukup besar karena lahan yang tidak diusahakan sebesar 6 persen dari potensi yang ada, dan ada lahan lainnya yang juga belum dimanfaatkan sebesar 23 persen.
Artinya upaya pengembangan pembangunan pertanian masih sangat dimungkinkan melalui perluasan areal tanam dengan penambahan bahan baku lahan dan optimalisasi pemanfaatan lahan yang ada.
Potensi investasi industri kerajinan yang dapat menunjang sektor pariwisata seperti kerajinan pewter, akar bahar, batu satam, renda, kopiah resam, dan rotan, industri tepung kaolin, batu granit, industri pengolahan karet, kelapa sawit, pengolahan kayu dan pendukung usaha perikanan yaitu pabrik es.
Sementara potensi investasi pertambangan juga cukup besar karena memiliki cadangan yang cukup besar untuk dikelola seperti cadangan pasir kwarsa mencapai 252.500.000 ton, cadangan pasir bangunan 321.900.000 ton, kaolin 224.300.000 ton, granit 210.200.000 meter kubik dan cadangan diabas 89.000.000 meter kubik.
"Kami terus berupaya untuk meningkatkan investasi agar pengelolaan SDA yang ada lebih optimal untuk mempercepat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.