Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terus menggencarkan program bantuan paket perlengkapan sekolah bagi pelajar SD dan SMP/MTs dari keluarga kurang mampu.
"Program ini sudah berjalan sejak 2022 dan terbukti efektif meringankan beban biaya pendidikan orang tua serta mendorong minat anak untuk tetap bersekolah," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Rabu.
Menurut dia, hingga Juli 2025, mencatat total penerima bantuan perlengkapan sekolah telah mencapai sekitar 1.800 pelajar, mencakup siswa jenjang SD, SMP, dan MTs tersebar di enam kecamatan.
Angka ini menunjukkan peningkatan jika dibanding tahun 2024 yang tercatat sebanyak 1.200 siswa penerima bantuan, seiring komitmen pemerintah daerah dalam memperluas jangkauan program dan menekan angka putus sekolah.
Dia mengatakan, dalam satu paket bantuan, siswa menerima perlengkapan berupa tas sekolah, sepatu, dua stel seragam, kaos kaki, alat tulis, dan buku pelajaran. Perlengkapan ini tidak hanya meringankan beban orang tua, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri siswa saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.
"Melalui bantuan ini, kami ingin memastikan bahwa keterbatasan ekonomi tidak menjadi penghalang bagi anak-anak untuk mengenyam pendidikan," ujarnya.
Ia juga mengimbau para orang tua agar tidak menyerah dalam menyekolahkan anak, karena menurutnya pendidikan adalah salah satu bentuk rezeki yang perlu terus diupayakan.
"Bagi kalangan orang tua, program ini sangat membantu terutama dalam menghadapi tahun ajaran baru yang biasanya membutuhkan banyak biaya dan dengan adanya bantuan perlengkapan sekolah, mereka bisa mengalokasikan dana terbatas untuk kebutuhan rumah tangga lain," ujarnya.
Sementara para pelajar penerima manfaat kata Algafry tentu lebih bersemangat datang ke sekolah. Dengan perlengkapan baru seperti tas, sepatu, dan alat tulis, mereka merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk belajar bersama teman-teman di kelas.
"Saya mengajak orang tua untuk tetap semangat, karena pendidikan anak adalah investasi masa depan. Pemerintah hadir untuk membantu semampunya," katanya menambahkan.
Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah mencatat bahwa program ini merupakan bagian dari upaya menekan angka putus sekolah serta mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah.