Jakarta (Antara Babel) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan
Menhan Australia Marise Payne meminta maaf kepada Indonesia terkait
adanya kasus pelecehan Pancasila yang dilakukan salah satu anggota
"Australian Defence Force" (ADF).
"Menhan Australia sudah mengirimkan surat kepada saya pagi ini yang
mengungkapkan permohonan maaf karena terjadinya insiden itu," ujar
Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis.
Selain mengirimkan surat permohonan maaf, menurut dia, Marise Payne
juga telah menelepon dirinya secara langsung pada Kamis siang, dan
kembali mengungkapkan penyesalannya atas kasus pelecehan Pancasila yang
melibatkan anggota Angkatan Pertahanan Australia tersebut.
"Menhan Australia juga menyampaikan akan mengusut kasus ini sampai
tuntas dan tegas dalam menindaklanjuti kejadian ini," jelasnya.
Ryamizard mengatakan pihaknya telah menerima permintaan maaf itu dan menghormati sikap Australia tersebut.
"Nanti suratnya akan saya laporkan (ke Presiden)," katanya kemudian.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah menangguhkan sementara
kerja sama militer dengan Australian Defence Force (ADF) sejak
pertengahan Desember 2016.
Kapuspen TNI, Mayjen TNI Wuryanto, menuturkan kerja sama
ditangguhkan karena ada beberapa masalah teknis yang perlu dibahas
terkait hal tersebut. Namun, dia tidak merinci pembahasan teknis yang
dimaksud.
Menurut dia, dengan adanya penangguhan ini latihan militer bersama
dan pertukaran perwira antara Indonesia dengan Australia saat ini
dihentikan.
Ryamizard: Menhan Australia Minta Maaf
Kamis, 5 Januari 2017 15:59 WIB
Menhan Australia sudah mengirimkan surat kepada saya pagi ini yang mengungkapkan permohonan maaf karena terjadinya insiden itu.