Belitung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyiagakan sejumlah armada dan personel guna menghadapi potensi ancaman kebakaran hutan dan lahan di daerah itu.
"Personel dan armada sudah kami siagakan guna mengantisipasi dan menanggulangi peristiwa kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Pelaksana BPBD Belitung, Agus Supriadi di Tanjungpandan, Rabu.
Menurut dia, jumlah personel Damkar BPBD Belitung sebanyak 30 orang dan terbagi ke dalam tiga regu piket dengan jam piket 1 x 24 jam.
"Dengan ketentuan jam naik piket pukul 07.30 WIB dan jam turun piket 07.30 WIB," ujarnya.
Sedangkan untuk armada, lanjut Agus Supriadi pihaknya memiliki tiga unit armada yang dalam keadaan baik dan layak untuk digunakan.
"Seluruh personel kami instruksikan siaga terhadap ancaman karhutla di tengah kondisi cuaca panas terik dan berangin seperti ini," katanya.
Disampaikan, kesiapsiagaan ini dilakukan guna menindaklanjuti kondisi peralihan musim dari penghujan menuju kemarau yang berpotensi menyebabkan terjadinya peristiwa kebakaran hutan dan lahan.
"Saat ini wilayah Belitung sudah memasuki musim kemarau dengan ditandai kondisi terik panas dan angin bertiup kencang," ujarnya.
Agus menambahkan, salah satu ancaman terbesar di tengah kondisi musim kemarau adalah peristiwa kebakaran hutan dan lahan.
"Apalagi untuk di wilayah Sumatera Bagian Selatan, peristiwa kebakaran hutan dan lahan ini menjadi atensi khusus dari Presiden dan pemerintah pusat," katanya.
Di sisi lain, pihaknya juga sudah memetakan sejumlah kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan di daerah itu, seperti di kawasan Desa Juru Seberang, Desa Keciput, Desa Tanjung Binga maupun kawasan lainnya.
"Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencegah kebakaran hutan dan lahan dengan tidak membuka lahan pertanian atau perkebunan dengan cara dibakar dan membakar sampah tanpa pengawasan," ujarnya.
