Belitung (ANTARA) - Wakil Ketua II DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Beliadi dan Wakil Ketua III DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Edi Nasapta menyerap aspirasi para tokoh adat dan dukun di daerah itu yang tergabung dalam Forum Kedukunan Adat Belitung (FKAB), guna menyelesaikan konflik atau permasalahan antara gubernur dan wakil gubernur.
"Seluruh aspirasi yang disampaikan sangat baik tidak ada yang destruktif semuanya baik dan semuanya bagus," kata Wakil Ketua III DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Edi Nasapta di Tanjungpandan, Minggu.
Menurut dia, para tokoh adat dan dukun di Belitung menginginkan agar permasalahan hubungan antara Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat segera berakhir dan kembali bersatu.
"Jadi sesuai dengan harapan apa yang disampaikan pada hari ini benar-benar bersifat ingin membangun, ingin membuat kebersamaan dan menjadikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini lebih baik ke depan," ujarnya.
Edi Nasapta menambahkan, nantinya para dukun di Belitung akan menuangkan pokok-pokok pikirannya guna menyikapi persolan konflik antara Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Disampaikan, nantinya pokok-pokok pikiran para tokoh adat dan dukun terhadap konflik antara Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan dibawa atau disampaikan kepada gubernur dan wakil gubernur.
"Kami tidak akan bawa ke formal dulu tapi akan bawa ke informal dulu tetapi mudah-mudahan bisa menjadi resolusi yang baik antar kedua belah pihak dan mau meleburkan hati, rekonsiliasi, dan akhirnya bisa membawa kebaikan untuk negeri kita Bangka Belitung," katanya.
Wakil Ketua II DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Beliadi di Tanjungpandan, Minggu mengatakan para tokoh adat dan dukun memilik keinginan yang sama agar Gubernur dan Wagub Babel bisa meleburkan hati dan kembali rukun.
"Intinya sama, kita ingin kalau di luar terlihat tidak rukun, kita ingin kembali rukun dan kembali akur," ujarnya.
Beliadi menjelaskan, para tokoh adat dan dukun di daerah itu nantinya akan menuangkan nasihat-nasihatnya dan pokok-pokok pikirannya ke dalam sebuah kesepakatan.
"Jadi kita ingin semuanya kembali akur, kembali saling melindungi, saling melengkapi, saling menyayangi, dan bergandengan tangan membangun Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ke depan," katanya.
