Belitung (ANTARA) - Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Suherman menilai pembukaan program studi kedokteran dan beasiswa kedokteran dari pemerintah pusat tentunya sangat bermanfaat dan menjawab kebutuhan daerah.
"Sesuai arahan dalam pidato kenegaraan, Presiden Prabowo Subianto menyebutkan akan ada pembukaan berkaitan dengan program beasiswa dokter ini akan menjadi jawaban kebutuhan dokter di daerah khususnya Belitung," katanya di Tanjungpandan, Sabtu.
Menurut dia, melalui pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-80 Republik Indonesia Presiden Prabowo Subianto mengatakan akan membuka sebanyak 148 program studi di 57 fakultas kedokteran guna mengatasi kekurangan dokter dan juga dokter spesialis.
Da mengatakan, hal ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi Kabupaten Belitung yang saat ini masih banyak kekurangan tenaga dokter dan juga dokter spesialis.
Suherman mencontohkan, Belitung hanya memiliki satu dokter spesialis jantung yang saat ini bertugas di RSUD dr. Marsidi Judono Belitung.
Tentunya, kata dia, dokter spesialis jantung yang hanya satu orang ini tidak sebanding dengan jumlah penduduk di Belitung yang mencapai 193.000 jiwa.
"Dokter untuk spesialis jantung hanya mengandalkan satu orang, mungkin ini jawaban dari kegundahan kita selama ini dan dijawab oleh Presiden, akan ada formasi yang disiapkan oleh pemerintah pusat," ujarnya yang juga merupakan kader Gerindra.
Oleh karena itu, dirinya meminta agar Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Belitung untuk segera berkoordinasi menyangkut program ini.
Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dokter di daerah agar terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk masyarakat.
"Silahkan nanti dokter-dokter yang telah bertugas untuk diakomodir, siapa tahu mereka ingin melanjutkan," katanya.
Dikatakan, penambahan jumlah dokter dan dokter spesialis di Belitung sudah sangat mendesak dan harus dilakukan.
"Mudah-mudahan pidato Presiden menjawab kebutuhan Kabupaten Belitung di tahun-tahun mendatang khususnya untuk tenaga dokter dan dokter spesialis," ujarnya
