Caracas (Antara Babel) - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyebut
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump adalah korban kampanye
kebencian global dan mungkin saja tidak lebih buruk dari Barack Obama.
Kendati Trump pernah menuduhnya telah menindas rakyatnya sendiri, Maduro enggan menyerang balik Trump.
"Mari
kita tunggu dan lihat apa yang akan terjadi. Jangan cepat-cepat
mengambil kesimpulan. Saya ingin hati-hati," kata dia dalam jumpa pers.
"Dia
tidak akan lebih buruk dari Obama, itu yang bisa saya katakan. Obama
telah membiarkan dunia diamuk terorisme. Di Amerika Latin, dia akan
dikenang karena tiga kudeta."
Pemerintah Venezuela awalnya
menyambut baik kepresiden Obama, namun kemudian mengecamnya karena
kebijakan luar negerinya yang imperialistis dan menuduh AS berada di
balik perubahan rezim di Brasil, Honduras, dan Paraguay.
"Media
internasional telah berspekulasi mengenai Donald Trump," kata Maduro
seperti dikutip Reuters. "Kita terkejut oleh kampanye kebencian yang
brutal terhadap Donald Trump di seluruh dunia, di dunia Barat."
Berita Terkait
Presiden Venezuela tuduh Tik Tok, IG, WhatsApp lakukan 'fasisme siber'
6 Agustus 2024 13:31
Venezuela dan Bolivia tolak tuduhan Presiden AS soal obat terlarang
17 September 2021 10:47
Tuduhan Trump terhadap Presiden Nicolas Maduro menunjukkan "keputusasaan" dari "kalangan elit Washington."
27 Maret 2020 10:46
Presiden Venezuela sebut Wapres AS ular berbisa
28 Juni 2018 14:31
Presiden Venezuela Olok-olok Trump Pasca-Sanksi
1 Agustus 2017 14:26
Amerika Serikat Jatuhkan Sanksi Untuk Presiden Venezuela
1 Agustus 2017 09:14
Presiden Maduro Minta PBB Bantu Pengadaan Obat-Obatan
26 Maret 2017 16:22
Presiden Venezuela Tuding AS Berniat Isolasi Negaranya
5 Juni 2016 12:03