Caracas (Antara Babel) - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyebut Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump adalah korban kampanye kebencian global dan mungkin saja tidak lebih buruk dari Barack Obama.
Kendati Trump pernah menuduhnya telah menindas rakyatnya sendiri, Maduro enggan menyerang balik Trump.
"Mari kita tunggu dan lihat apa yang akan terjadi. Jangan cepat-cepat mengambil kesimpulan. Saya ingin hati-hati," kata dia dalam jumpa pers.
"Dia tidak akan lebih buruk dari Obama, itu yang bisa saya katakan. Obama telah membiarkan dunia diamuk terorisme. Di Amerika Latin, dia akan dikenang karena tiga kudeta."
Pemerintah Venezuela awalnya menyambut baik kepresiden Obama, namun kemudian mengecamnya karena kebijakan luar negerinya yang imperialistis dan menuduh AS berada di balik perubahan rezim di Brasil, Honduras, dan Paraguay.
"Media internasional telah berspekulasi mengenai Donald Trump," kata Maduro seperti dikutip Reuters. "Kita terkejut oleh kampanye kebencian yang brutal terhadap Donald Trump di seluruh dunia, di dunia Barat."