Jakarta (ANTARA) - Demonstran membakar satu pos penjagaan di Polda Metro Jaya sehingga menimbulkan api membara dan kepulan asap di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat tersebut, Jumat malam.
Pembakaran itu dimulai sekitar pukul 18.00 WIB, bersamaan dengan dibakarnya ban di luar Polda Metro Jaya.
Meski hujan deras mengguyur, api tetap tak padam sama seperti semangat demonstran yang masih bertahan.
Selain itu, masyarakat juga dari kejauhan memantau situasi di jembatan penyeberangan dan halte Transjakarta Polda Metro Jaya.
Hingga pukul 19.01 WIB, sejumlah demonstran masih berupaya ke satu gerbang lainnya dan melempar petasan ke dalam area.
Baca juga: Bangunan aset MPR RI dibakar massa saat aksi unjuk rasa di Bandung
Baca juga: Massa kembali unjuk rasa di persimpangan Jalan Otista Raya Jaktim
Namun, polisi berusaha menghalangi dengan menyemprotkan air dari kendaraan water cannon dan mengerahkan senjata gas air mata.
Sebelumnya, berbagai kelompok mahasiswa seperti Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan BEM Universitas Indonesia (BEM UI) mengumumkan menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Polda Metro Jaya pada Jumat siang.
Demonstrasi tersebut digelar untuk mengungkapkan rasa kekecewaan dan sebagai bentuk protes atas jatuhnya korban dalam unjuk rasa di depan Gedung DPR RI pada Kamis (28/8).
Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojek daring, meninggal dunia akibat dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di tengah kericuhan antara demonstran dan petugas kepolisian di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8).
Kericuhan di Pejompongan tersebut terjadi setelah berbagai elemen masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen, dipukul mundur oleh polisi.
Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim pada Jumat dini hari mengungkapkan bahwa ada tujuh aparat Brimob yang diduga terlibat dan berada di dalam rantis tersebut dan kini mereka masih dalam proses pemeriksaan.
Insiden yang menewaskan Affan tersebut memicu unjuk rasa susulan yang melibatkan ratusan anggota masyarakat dan sejawat pengemudi ojek daring di depan Mako Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat.
