Mandalika (ANTARA) - Pembalap Ducati Lenovo Francesco "Pecco" Bagnaia mengincar posisi lima besar MotoGP Indonesia yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/10).
Pecco mengaku bahwa jika dirinya tidak berada di posisi lima besar maka kemungkinan kondisinya tidak akan jauh berbeda seperti saat melakoni sprint race dengan menempati posisi di luar sepuluh besar.
"Saya berharap besok seperti minggu lalu (seperti mengulang di GP Jepang) hanya untuk memiliki kesempatan menyelesaikan balapan dengan finis di lima besar. Jika tidak? saya akan berada di urutan ke-15 hingga ke-20 seperti di sprint race," kata Francesco Bagnaia dalam konferensi pers, Sabtu.
Pembalap jawara dunia dua kali tersebut sangat frustrasi dengan kondisinya saat sprint race yang gagal mengendalikan motornya sepanjang balapan.
Baca juga: Bagnaia pusing dengan kondisi motornya
Pecco mengalami "penyakit kambuhan" ketika mengendarai Desmosedici GP25 yakni terkait dengan sistem pengereman dan stabilitas motor yang cukup susah dikendalikan.
Bahkan ketika memasuki tikungan kesepuluh Sirkuit Mandalika, Pecco menghitung sebanyak tiga kali sistem pengeremannya tak berjalan dengan baik.
"Sejujurnya saya tidak bisa bergerak lebih cepat karena saya kerap kehilangan daya cengkeraman bagian depan...saya tidak dapat bergerak cepat karena motornya di luar kendali," ungkap Pecco mengenai masalahnya selama sesi sprint race.
Baca juga: Marc Marquez pesimis bisa podium di MotoGP Indonesia
Di sesi kali ini, Pecco yang memulai balapan dari urutan ke-16 harus puas finis di urutan ke-14 atau urutan terakhir balapan dengan selisih waktu lebih dari tiga detik dari sang jawara pembalap Aprilia Racing Marco Bezzecchi.
Selanjutnya pembalap bernomor 63 ini akan memulai balapan utama MotoGP Indonesia yang berlangsung pada Minggu dengan berada di urutan ke-16.
Baca juga: Alex Rins: Setelah balapan saya sangat marah ke Marc Marquez
