Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadikan mahasiswa sebagai agen akses pemerataan penyaluran kredit usaha rakyat ke seluruh UMKM daerah terpencil, guna mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah itu.
"Kita ingin memastikan serapan KUR lebih merata ke sektor-sektor produktif seperti pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan," kata Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Babel Muslim El Hakim Kurniawan di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan dalam pemerataan akses penyaluran KUR ini, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Babel telah bekerja sama dengan Universitas Pertiba, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) dan Universitas Bangka Belitung (UBB) dalam menyosialisasikan dan mengedukasi pelaku UMKM dalam mengakses KUR ini.
"Ini penting, karena di lapangan masih banyak pelaku usaha yang kesulitan mengakses KUR karena kurangnya informasi, literasi keuangan, hingga kendala administrasi," katanya.
Ia menyatakan akses KUR harus menjangkau masyarakat hingga ke pelosok desa. Selain itu, ini juga jadi ruang belajar berharga bagi mahasiswa untuk memahami realitas sosial-ekonomi masyarakat.
“Kita ingin mahasiswa tidak hanya menjadi pendamping, tapi juga penggerak perubahan. Mereka adalah energi muda yang bisa menularkan semangat kemandirian dan inovasi di tengah masyarakat,” katanya.
Ia menambahkan realisasi penyaluran KUR hingga September 2025 mencapai Rp1,125 triliun kepada dengan 27.000 debitur yang didominasi UMKM sektor pertanian, perburuan dan kehutanan mencapai Rp573 miliar, sektor perdagangan besar dan eceran Rp342 miliar.
Selanjutnya serapan KUR sektor jasa kemasyarakatan, hiburan dan lainnya sebesar Rp67 miliar, sementara serapan KUR UMKM sektor industri pengolahan masih kurang dan perlu ditingkatkan lagi.
"Kita terus mendorong sektor industri pengolahan ini lebih ditingkatkan lagi, karena tidak hanya meningkatkan perekonomian masyarakat tetapi juga berpotensi membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat di pedesaan," katanya.
