Jakarta (Antara Babel) - Sejumlah lintasan kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek terendam genangan air akibat hujan yang turun merata di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya sejak Senin (20/2) malam.
Vice President Komunikasi Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunnisa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, mengatakan berdasarkan pantauan hingga pukul 06.00 WIB terdapat genangan air di sejumlah titik, antara lain Kampung Bandan, Jakarta Kota, Tebet, dan Kalideres-Rawa Buaya.
"Khusus untuk Kampung Bandan, genangan air di antara Stasiun Angke-Kampungbandan dan Stasiun Kampungbandan-Kemayoran saat ini masih di atas permukaan rel sehingga KRL belum dapat melintas," katanya.
Selain itu, katanya, KRL relasi Bekasi- akarta Kota juga mengalami antrean dampak gangguan persinyalan, namun demikian perjalanan KRL dua jalur tetap dapat dilakukan.
"Genangan di Tebet dan Kalideres-Rawa Buaya sejauh ini belum berdampak pada operasional KRL Jabodetabek," katanya.
Genangan di Jakarta Kota sempat mengganggu sistem persinyalan hingga pukul 05.45 WIB, namun saat ini sudah normal kembali.
Saat ini, seluruh KRL dari arah Bogor/Depok maupun Bekasi telah dapat melayani penumpang hingga stasiun Jakarta Kota.
Eva menjelaskan untuk sementara pola operasi perjalanan KRL diatur sebagaimana berikut, yaitu KRL Bogor/Depok tujuan Jatinegara, perjalanannya hanya sampai Stasiun Duri.
KRL Feeder Manggarai-Duri (PP) perjalanannya dibatalkan untuk mengurangi antrean kereta di Stasiun Duri dan kepadatan di lintas Manggarai-Duri.
Untuk melayani pengguna di lintas Jatinegara, Pasar Senen, hingga Kemayoran, PT KCJ menjalankan sementara KRL Feeder (pengumpan) Jatinegara-Kemayoran PP.
Antrean KRL dampak genangan air juga terjadi disekitar jalur rel wilayah Sudimara sehingga untuk keselamatan dan keamanan pada beberapa titik tertentu KRL harus mengurangi kecepatan.
"Kami memohon maaf atas gangguan perjalanan KRL dampak dari curah hujan yang tinggi dan menyebabkan banjir di sejumlah lokasi jalur rel pagi ini," katanya.
Ia mengatakan akan tetap memantau kondisi di lokasi dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait agar perjalanan KRL dapat kembali normal bilamana ketinggian air sudah memungkinkan.
Seluruh pengguna jasa diimbau tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan saat beraktivitas di stasiun dan di KRL.
"Pengguna jasa diimbau untuk tidak memaksakan diri naik apabila KRL telah penuh dan menunggu KRL selanjutnya," katanya.