Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Zulfa Mustofa menegaskan langkah awal kepemimpinannya akan difokuskan pada upaya normalisasi organisasi melalui komunikasi intensif dengan seluruh unsur NU, baik kultural maupun struktural.
“Langkah awal secepatnya dalam rangka normalisasi organisasi pasti akan ada komunikasi-komunikasi intensif kepada seluruh pihak yang kemarin kita tahu ada sedikit perbedaan,” kata Zulfa di Hotel The Sultan Jakarta, Selasa.
Sebagai langkah awal, ia mengatakan PBNU akan menggelar rapat gabungan Syuriah dan Tanfidziyah pada Sabtu (13/12) mendatang sebagai bagian dari konsolidasi internal.
Rapat tersebut akan membahas dan menetapkan program-program kerja PBNU ke depan secara lebih konkret. Dirinya juga memastikan tidak ada kekhawatiran soal munculnya dualisme di tubuh PBNU.
Menurut dia, komunikasi intensif terus dilakukan dengan berbagai pihak yang sebelumnya berbeda pandangan.
“Insya-Allah tidak. Banyak sudah komunikasi dilakukan dengan para pihak yang kemarin terjadi perbedaan pendapat atau friksi. Kita sedang mencari formula win-win solution,” katanya.
Baca juga: Rapat Pleno tetapkan Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketum PBNU
Sementara itu, Rais Syuriyah PBNU Muhammad Nuh mengatakan ada sejumlah program utama yang akan dijalankan di bawah kepemimpinan Zulfa Mustofa. Program pertama adalah konsolidasi internal organisasi untuk memperkuat soliditas jamiyah.
“Yang kedua, percepatan kinerja, baik yang terkait dengan kepengurusan di daerah maupun program-program yang telah ditetapkan, termasuk amanat Muktamar di Lampung,” ujar Nuh.
Program ketiga adalah persiapan pelaksanaan Kombes dan Muktamar yang akan digelar menjelang peringatan 100 tahun NU. Momentum satu abad itu, menurut dia, menuntut PBNU memiliki soliditas kuat dan visi pelayanan yang lebih luas untuk memasuki abad kedua organisasi.
"Tanggal pelaksanaan Muktamar masih akan dibahas dalam rapat gabungan pada Sabtu mendatang," kata Nuh.
