Jakarta (Antara Babel) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) melakukan penyelidikan terhadap kasus kematian siswi Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Padang Sidempuan yang meninggal
akibat menenggak racun tanaman karena ketakutan dan tertekan setelah
diintimidasi gurunya akibat mengunggah kasus kecurangan Ujian Sekolah
Berstandar Nasional (USBN).
"Kami sudah menugaskan staf untuk menyelidiki duduk
permasalahannya," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud),
Muhadjir Effendy, di Jakarta, Selasa.
Seorang siswa SMKN 3 Padang Sidempuan, Amel Nasution, tewas setelah
menjalani perawatan selama beberapa di rumah sakit Padang Sidempuan.
Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti,
mengatakan diduga kuat, Amel merasa ketakutan setelah diintimidasi
gurunya karena unggahan dan komentar Amel dan dua teman lainnya di media
sosial, terkait adanya dugaan kebocoran kunci jawaban USBN di
sekolahnya yang dilakukan oknum guru SMKN 3 Padang Sidempuan.
Sementara itu, Irjen Kemdikbud Daryanto, mengatakan pihaknya sedang mendalami kasus tersebut.
"Kami sangat menyayangkan terjadinya kasus seperti ini," kata Daryanto.
Daryanto amat menyayangkan jika Amel bunuh diri karena merasa
dirundung, seharusnya penanganan terhadap murid lebih bijak, karena ada
anak yang memiliki mental yang bagus, namun ada juga anak yang memiliki
mental yang kurang bagus.
"Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran bersama. Jika terbukti nant
memang ada yang bersalah, tentunya kami akan menjatuhi sanksi tegas,"
cetus Daryanto.
Amel merasakan ucapan-ucapan gurunya sebagai suatu perundungan saat
memanggil dirinya dan dua teman lainnya akibat mengunggah kebocoran USBN
di SMKN 3 Padang Sidempuan. Perasaan cemas, ketakutan dan tertekan
tersebut yang menyebabkan Amel memutuskan bunuh diri dengan menenggak
racun tanaman.