Jakarta (Antara Babel) - Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Tun Razak
memutuskan untuk menghabiskan dan menikmati liburan Idul Fitri tahun ini
bersama keluarga di Pulau Bali.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Yuniartha Putra dalam
keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, menjelaskan PM negara tetangga
tersebut mendarat di Bali pada Senin (26/6), tiba pukul 12.53 WITA, dan
disambut langsung Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.
Selain Gubernur Bali, Kapolda Bali Irjen Petrus Golose, Danlanud
Pangdam IX Udayana Mayjen Komarudin Simanjuntak, serta Danlanud Ngurah
Rai Kolonel Penerbang Wayan Superman juga ikut menyambut tamu istimewa
dari Negeri Jiran ini.
"PM Najib menginap di Hotel St Regis Nusa
Dua. Hotel ini sebelumnya digunakan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis
Al Saud saat berlibur ke Bali beberapa waktu lalu. Selain hotel yang
sama, ternyata PM Najib Tun Razak juga menempati kamar yang dipakai Raja
Salman, President Suites," ujarnya.
Agung mengatakan, kamar itu memang cukup spesial bagi para tamu VVIP karena menyajikan pemandangan ke laut lepas.
Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik kehadiran PM Malaysia di Bali yang dinilainya bisa menjadi endorser yang istimewa buat wisatawan asal Malaysia.
Menurut dia, seorang pemimpin dan panutan negara merupakan orang
nomor satu yang semua perilakunya pasti akan ditiru oleh rakyatnya. "Dan
Alhamdulillah, PM Najib memilih ke Bali. Terima kasih Bapak Najib,"
kata Arief.
Menteri asal Banyuwangi itu mengatakan, kunjungan PM Najib Tun Razak
ini menjadi momen tepat bagi Indonesia untuk menggaet wisman asal
Malaysia.
Selama ini, wisman dari negeri serumpun ini jumlahnya bergerak dinamis dan cenderung menurun.
Jumlah wisatawan dari Malaysia mencapai 1,43 juta orang pada 2013,
turun sekitar 10 persen menjadi 1,27 juta orang pada 2014 dan pada 2015,
wisatawan Malaysia turun menjadi 1,24 juta orang atau sekitar 2,26
persen penurunan.
Berlanjut pada 2016 jumlah wisman Malaysia sekitar 1,18 juta dan
pada 2017 target wisman malaysia ke Indonesia sekitar 1,3 juta orang.
"Dengan
kesan yang baik, liburan yang menyenangkan PM Malaysia yang akan
menjadi bahan yang diliput banyak media di sana. Tentu ini akan memberi
keuntungan tersendiri bagi pariwisata Indonesia. Insya Allah target
wisman Malaysia semakin meningkat dan mencapai target kenaikan yang
signifikan," kata Arief Yahya.
Mantan Dirut Telkom ini juga menambahkan hal yang harus dilakukan
untuk merawat kepercayaan wisatawan dari Malaysia dan ASEAN adalah
mempromosikan tujuan wisata yang lebih variatif.
Bali tentu saja masih selalu menjadi destinasi favorit, akan tetapi
menjadi penting untuk mengenalkan tujuan wisata yang lain dengan lebih
gencar dan masif.
"Ini penting agar wisatawan ASEAN dan Asia,
yang jarak tempuhnya relatif dekat, dan sudah akrab dengan Indonesia,
tidak melulu disodori tujuan wisata yang itu-itu saja. Dengan jarak yang
dekat, opsi bagi turis-turis ASEAN menjadi lebih banyak," katanya.
PM Malaysia Habiskan Libur Lebaran di Bali
Rabu, 28 Juni 2017 16:52 WIB