Tel Aviv (ANTARA) - Menteri Israel yang tergabung di pemerintahan persatuan darurat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sejak Oktober tahun lalu, Gideon Saar, mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (25/3).
Saar mengaku bahwa dirinya tidak dilibatkan dalam kabinet perang, yang menetapkan kebijakan.
"Saya ikut bertanggung jawab atas semua keputusan sejak bergabung dengan pemerintah pada 12 Oktober. Tetapi, saya tidak bisa dimintai pertanggungjawaban selama saya tidak memiliki hak untuk menentukan arah kebijakan. Percuma saja," kata Saar saat konferensi pers.
Pemimpin partai sayap kanan New Hope itu mengatakan serangan militer Israel terhadap kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza gagal mencapai tujuan dan bisa berlarut-larut, kecuali kabinet perang mengambil pendekatan baru.
PM Netanyahu membentuk pemerintahan darurat persatuan nasional itu menyusul serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Saar termasuk di antara para pemimpin oposisi yang diundang untuk bergabung dengan pemerintahan tersebut.
Kabinet perang merupakan badan kecil yang mengawasi operasi militer Israel di Gaza.
Sumber: Sputnik-OANA
Berita Terkait
Turki: Netanyahu dan kabinetnya penghalang besar perdamaian
25 Oktober 2024 14:44
Drone dari Lebanon hantam kediaman Netanyahu
19 Oktober 2024 17:53
Presiden Nikaragua sebut PM Israel Benjamin Netanyahu "anak iblis"
16 Oktober 2024 10:45
Netanyahu dikabarkan ketar-ketir dengan serangan Iran, Hizbullah
24 Agustus 2024 17:42
Biden beri peringatan tegas agar Iran tidak menyerang Israel
11 Agustus 2024 18:09
Cek fakta, Perdana Menteri Israel sebut Indonesia negara miskin dan gila agama
7 Agustus 2024 19:59
Biden umumkan usulan gencatan senjata, Netanyahu ucap perang berlanjut
1 Juni 2024 19:35
Israel batalkan serangan besar ke Rafah usai bicara dengan AS
23 Mei 2024 11:31