Tunis (Antaranews Babel) - Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Rabu menyebut
Presiden Suriah Bashar al-Assad teroris dan mengatakan upaya perdamaian
Suriah tidak mungkin berlanjut di tangan Assad.
Menteri luar negeri Suriah langsung balik melancarkan tuduhan bahwa
Erdogan sendiri menyokong kelompok teroris yang memerangi Assad dalam
perang saudara Suriah.
Turki telah menuntut agar Assad dicopot dari kekuasaan serta
mendukung para pemberontak yang berupaya menggulingkannya. Namun, sikap
negara itu melunak sejak bekerja sama dengan sekutu-sekutu Assad, yaitu
Rusia dan Iran, untuk mencari penyelesaian politik.
"Assad jelas adalah seorang teroris yang telah melancarkan
terorisme negara," kata Erdogan dalam jumpa pers bersama mitranya dari
Tunisia, Beji Caid Essebsi, di Tunis.
"Tidak mungkin melanjutkan (upaya) bersama Assad. Bagaimana kita
bisa merangkul masa depan dengan seorang presiden Suriah yang telah
telah membunuh hampir satu juta warganya?" kata Erdogan seperti dikutip
Reuters.
Kendati telah sekian lama menuntut agar Assad dicopot, Turki saat
ini memusatkan perhatian soal Suriah pada ancaman dari para gerilyawan
Islamis dan petempur Kurdi, yang dianggapnya sebagai sekutu Partai Buruh
Kurdistan (PKK) dan telah membentuk "koridor teror" di wilayah
perbatasan bagian selatan.
Turki mengatakan milisi YPG Kurdi Suriah, yang dianggap Ankara
sebagai perpanjangan PKK yang terlarang, tidak bisa diundang ke
perundingan perdamaian Suriah di ibu kota Kazakhstan, Astana.
PKK telah melancarkan pemberonakan di Turki tenggara sejak 1980-an.
YPG merupakan usur utama dalam pasukan, yang didukung Washington
berupa pelatihan, persenjataan, bantuan kekuatan udara, serta bantuan
dari para penasihat di medan tempur untuk melawan ISIS. Dukungan AS itu
telah membuat marah Ankara, yang merupakan sekutu Washington di forum
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Kendati memiliki sejumlah perbedaan dengan Rusia dan Iran, Turki
telah bekerja sama dengan dua negara kuat itu dalam mencari penyelesaian
politik di Suriah.
Ankara, Moskow dan Teheran juga telah menjalankan peran sebagai
perantara kesepakatan untuk membentuk dan memantau "zona penurunan
ketegangan" guna menurunkan pertempuran antara para gerilyawan dan
pasukan pemerintah Suriah di provinsi Idlib, Suriah barat laut, yang
dikuasai pemberontak.
"Kita tidak bisa mengatakan bahwa (Assad) akan bisa menangani ini.
Turki tidak mungkin menerima (keadaan) ini. Suriah utara telah
diserahkan menjadi koridor teror. Tidak ada perdamaian di Suriah dan
perdamaian ini tidak akan terwujud di tangan Assad," kata Erdogan.
Presiden Turki sebut Presiden Suriah teroris
Kamis, 28 Desember 2017 16:28 WIB
Assad jelas adalah seorang teroris yang telah melancarkan terorisme negara,