Koba (Antaranews Babel) - Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengancam akan memperkarakan para penambang bijih timah yang tetap membandel merambah kawasan wisata Danau Kaolin.
"Saya tidak main-main kalau masih ada alat berat beroperasi di kawasan wisata tersebut akan kami sikat dan diproses secara hukum," katanya di Koba, Senin.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait langkah-langkah apa yang akan dilakukan jika para penambang bijih timah tersebut tetap membandel dan tidak ingin keluar dari kawasan Danau Kaolin.
"Imbauan sudah kami lakukan dan sudah diingatkan untuk segera keluar dari lokasi serta segera mengangkat semua alat tambang, termasuk sejumlah alat berat," ujarnya.
Ia menegaskan, tidak toleransi bagi penambang yang beraktivitas di kawasan wisata apalagi Danau Kaolin merupakan kawasan wisata andalan di daerah itu.
"Ini saya tegaskan kepada penambang, jangan coba-coba membandel. Kami pemerintah daerah berupaya membangun dan menjaga objek wisata itu, malah dirusak penambang liar," katanya.
Sementara tokoh masyarakat Koba, Syahrial Rosidi sangat menyayangkan adanya aktivitas alat berat di lokasi kawasan wisata Kolong Biru atau Danau Kaolin di Desa Nibung tersebut.
"Itu merupakan aset wisata yang mestinya sama-sama dijaga karena tidak hanya merusak destinasi wisata tetapi juga merusak sirkuit balap sepeda yang ada di sekitar kawasan tersebut," katanya.
Ia meminta bantuan aparat kepolisian untuk turun tangan dan menertibkan aktivitas penambangan liar itu dan memanggil pemilik alat berat yang beroperasi mengeruk bijih timah.
"Kapan perlu tindak saja secara hukum pemilik alat berat karena ini jelas praktik penambangan yang dilakukan secara sporadis tanpa melihat bahwa itu merupakan kawasan wisata," katanya.