Jakarta (Antaranews Babel)- Ketua Gerakan Nasional Pendukung Fatwa (GNPF) Ulama Ustad Yusuf Muhammad Martak mengatakan Islam tidak mengajarkan kabar bohong sehingga mendukung pihak kepolisian untuk meringkus penyebar kabar bohong.
"Islam tidak mengajarkan kabar bohong. Oleh karena itu, kami mendukung langkah pihak kepolisian untuk meringkus penyebar kabar bohong," ujar Yusuf di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, langkah tegas pihak kepolisian tersebut tentunya akan membuat kepercayaan publik kepada pihak kepolisian semakin meningkat.
"Polisi memang harus selangkah lebih cepat dari masyarakat untuk menangkap penghina ulama dan penista agama. Jangan sampai rakyat ribut, gara-gara diperlakukan tidak adil".
Yusuf yakin pihak kepolisian pasti memiliki data mengenai akun siapa saja yang suka menyebarkan kabar bohong dan juga meminta pihak kepolisian tidak tebang pilih.
"Polisi pasti sudah punya data, siapa saja, mari kita dukung untuk bersih-bersih penyebar kabar bohong. Kami siap memberikan data agar polisi juga meringkus siapa pun yang menjadi kompor politik nasional".
Berita Terkait
Hoaks! Presiden Prabowo perintahkan untuk hentikan pemberian dana desa
12 November 2024 11:23
Puan bakal gantikan Gibran jadi Wapres Prabowo, benarkah?
2 Oktober 2024 17:31
Hoaks! Penipuan investasi mengatasnamakan LKBN ANTARA dan Pertamina
13 Agustus 2024 14:42
Cek fakta, Gibran resmi mundur sebagai wakil presiden terpilih
24 Juli 2024 16:40
Iwan Fals buat lagu tentang koruptor Rp271 triliun, benarkah?
23 Juli 2024 16:56
Akad nikah hanya bisa dilaksanakan pada hari dan jam kerja? Cek faktanya
14 Juni 2024 07:53
Menteri PUPR sekaligus Ketua Komite Tapera Basuki Hadimuljono mundur dari kabinet, benarkah?
11 Juni 2024 23:58
Demam berdarah sembuh hanya dengan jus daun pepaya, benarkah?
11 Juni 2024 08:26