Toboali, Bangka Selatan, (ANTARA Babel) - Hama lumut batu mengancam produksi rumput laut petani di Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, karena kondisi perairan yang tidak steril mengakibatkan rumput laut menjadi menguning dan membusuk.
"Hama lumut batu itu muncul akibat kondisi perairan yang tercemar atau tidak steril dan kadar garamnya berlebihan," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Prikanan Bangka Selatan, Kristiatlizar di Toboali, Selasa.
Ia mengatakan, kenyataan saat ini banyak terjadi pencemaran lingkungan akibat maraknya pertambangan timah di wilayah perairan atau tambang inkonvensional (TI) apung tanpa memperhatikan dampak lingkungan kelautan.
Para penambang timah di laut atau yang populer disebut TI apung melakukan penambangan tanpa memperhatikan lingkungan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan para penambang leluasa membuang limbah oli mesin secara sembarangan di laut.
Secara umum dampak hama lumut batu itu sangat memperihatinkan yaitu menyebarkan penyakit dalam radius yang sangat dekat sehingga akan mengakibatkan rumput laut menjadi menguning dan membusuk.
Sementara itu, untuk mengantisipasi penyebaran hama lumut batu itu, para petani harus melakukan pemotongan penyebarannya dengan memindahkan rumput laut yang belum terkena hama sampai jarak yang dianggap aman dari hama tersebut.
"Untuk melakukan pemindahan rumput laut tentu dengan prosedur yang berbeda agar pada saat pemindahan tidak ada rumput laut yang mati," ujarnya.
Selain itu, kata dia, untuk melakukan budidaya rumput laut dapat dilakukan di areal pantai lepas yaitu dengan metode lepas dasar dimana cara ini dikerjakan dengan mengikatkan bibit rumput laut pada tali-tali yang dipatok secara berjajar-jajar di daerah perairan laut dengan kedalaman antara 30-60 cm dan rumput laut ditanam di dasar perairan.
Kemudian metode rakit yaitu dengan cara dikerjakan di perairan yang kedalamannya lebih dari 60 cm dan dikerjakan dengan mengikat bibit rumput pada tali-tali yang diikatkan di beberapa patok dalam posisi seperti melayang di tengah-tengah kedalaman perairan.
Metode lainnya yaitu metode tali gantung dengan cara menaruh bibit rumput laut dengan mengikatkan bibit-bibit rumput laut dalam posisi vertikal (tegak lurus) pada tali-tali yang disusun berjajar.
Sementara itu, untuk megantisipasi penyebaran penyakit lainnya penyuluh lapangan bersama dengan para nelayan melakukan pemantauan secara rutin, sehingga nantinya jika ada potensi penyebaran penyakit akan ditindak lanjuti secepatnya untuk mengantispasi kerugian para nelayan setempat. (T.KR-WRA)
