Sukabumi, Jabar (Antaranews Babel) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise meresmikan Rumah Sahabat Ibu dan Anak (Rusaida) pertama di Indonesia, yang berada di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Rusaida merupakan yang pertama ada, gagasan ini perlu dicontoh oleh semua daerah dan tentunya akan saya perkenalkan Rusaida yang berada di Desa Sukamantri, Kecamatan Cisaat ini dalam pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) nanti," katanya di sela peresmian Rusaida dan "Woman Crisis Center" di Sukabumi, Rabu.
Ia pun mengapresiasi pendiri Rusaida ini yakni Yuyu Marliah yang merupakan mantan tenaga kerja wanita (TKW) yang sudah bekerja selama belasan tahun di Arab Saudi.
Bahkan inovasinya tersebut tidak pernah ditemukan di daerah lain di Indonesia.
Tidak hanya itu, kata Menter PPA, dirinya pun langsung melihat kegiatan yang ada di Rusaida tersebut dan berkoordinasi dengan para stafnya bahwa pemberdayaan wanita dan anak, khususnya korban kekerasan serta lainnya seperti yang ada di Rusaida patut dicontoh.
Orang nomor satu di Kementerian PPPA pun mengacungi jempol kepada Pemkab Sukabumi yang juga mendukung adanya Rusaida tersebut.
Pihaknya baru pertama kali meresmikan lembaga seperti ini selama menjadi menteri.
"Saat saya baru pertama kali diangkat menjadi menteri langsung keliling ke sejumlah lokasi melihat kondisi perempuan dan anak, mirisnya lagi saya sering mendapatkan laporan banyaknya kasus kekerasan yang terjadi kepada perempuan dan anak. Sehingga dengan adanya Rusaida ini bisa menjadi model contoh dalam penanggulangan kekerasan tersebut," tambahnya.
Di sisi lain, Yohana mengimbau kepada orang tua atau rumah tangga jika sedang ada konflik yang terdapat unsur kekerasan jangan dilakukan di depan anak.
"Jangan sampai mereka melihat apa yang dilakukan bapak dan ibunya, khawatir terekam di memorinya sehingga si anak dengan mudah melakukan tindak kekerasan," katanya.
Masalah yang terjadi terhadap anak sekarang ini muncul dari lingkungan keluarga sehingga peran orang tua sangat penting dalam tumbuh kembang serta psikologis anak, demikian Yohana Susana Yambise.